353 total views
SOLO – Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto mempertanyakan sumber dana yang digunakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk mencetak buku bergambar anaknya Jan Ethes Srinarendra kepada siswa SDN Margorejo VI Surabaya baru-baru ini.
Sugeng kepada sumber resmi menyebut, jika wapres RI terpilih 2024-2029 itu menggunakan APBD Pemkot Solo, maka hal itu jadi kurang bijak.
“Pertama, harus kita lihat dulu sumber dana dari buku itu. Apakah pribadi, apa APBD. Kalau itu APBD, maka apa yang dilakukan Mas Wali itu menjadi kurang bijak. Berarti ada ‘kepentingan pribadi’ ketika sosialisasi gambar buku,” ujar Sugeng.
Lanjutnya, jika yang dipakai adalah dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang diperuntukkan bagi Pemkot Solo, maka sama saja yang dipakai adalah APBD.
Katanya, kalau ternyata Gibran menggunakan uang pribadi, Sugeng menyebut pihaknya tentu mempersilakannya.
“Tapi kalau yang dilakukan itu dana pribadi tidak pakai APBD, tidak pakai APBN, monggo silakan saja pakai gambar anaknya. Tapi jika pakai CSR untuk menyumbang pemkot, nah itu sama dengan pakai dana APBD,” tegasnya.
Dia menyebut, posisi Gibran sebagai walkot Solo dan wapres terpilih agak sulit dipisahkan. Hal itu membuat respons publik yang menginginkan adanya profesionalisme.
“Apa yang menjadi respons publik itu saya kira gambaran bahwa publik itu menghendaki adanya profesionalisme di dalam menjalankan roda pemerintahan. Tanpa dicampuri oleh kepentingan yang sifatnya pribadi atau keluarga,” papar Sugeng.
Seharusnya kata Gibran bisa menangkap harapan-harapan dari publik untuk melepaskan kepentingan pribadi dan keluarga dalam menjalankan program-program pemerintahan.
“Kepentingan pribadi dan keluarga, saya kira itu yang harus diperhatikan sama-sama,” pungkasnya.