334 total views
SOLO – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 akan segera berlangsung pada September mendatang.
Jawa Tengah (Jateng) merupakan salah satu daerah strategis di Pilkada serentak ini, selain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, juga Sumatera Utara yang mulai diincar partai politik (parpol).
Kini sejumlah parpol mulai mempromosikan nama-nama potensial yang akan bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu yang baru selesai dipimpin Ganjar Pranowo selama dua periode.
Seperti diekatahui bahwa Jateng sendiri merupakan provinsi yang dikenal sebagai kandang banteng (basis PDI Perjuangan/PDIP).
PDIP disebut tengah menggodok nama-nama potensial untuk bertarung. Belakangan ini nama Ketua Bappilu DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dan eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mulai ramai diperbincangkan.
Bahkan Hendrar juga sudah mendaftarkan diri ke DPD PDIP Jateng sebagai bakal cagub.
Namun, PDIP tetap menunggu rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kemudian ramai bermunculan baliho Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kabupaten/kota di Jateng. Dia disinyalir mendapat dukungan dari sejumlah partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu PAN dan PSI. Sementara Gerindra dan Golkar juga mengaku tengah mempertimbangkan nama Lutfi.
Belakangan juga bermunculan isu pertarungan antara PDIP vs Jokowi di Pilgub Jateng.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto baru-baru ini juga tak menampik indikasi pertarungan antara kedua pihak dapat terjadi.
Namun, Hasto mengatakan komunikasi politik di pusat dan daerah berbeda. Setiap daerah punya pola dan historis yang berbeda-beda.
Sehingga, bukan tidak mungkin koalisi di daerah akan sangat berbeda dengan koalisi tingkat nasional saat Pilpres 2024 berlangsung.
“Kami banyak bekerja sama dengan Gerindra, Golkar, PAN, PKB. Tentu saja itu juga dengan Hanura, Perindo, dan PPP,” tutur dia.
“Masing-masing daerah itu unik, memiliki sejarah yang berbeda di dalam membangun pemerintahan. Itu yang diperhatikan PDIP. Bahwa ada yang masih punya ambisi dan sebagainya, itu harus ada langkah-langkah antisipasi,” ucapnya.
Ditanyakan soal cawe-cawe di Pilgub Jateng, Presiden Jokowi enggan berkomentar banyak dan mempersilahkan untuk bertanya ke parpol.
Jokowi menegaskan bahwa pilgub merupakan urusan parpol.
“Pilkada Jateng tanyakan ke partai politik, ya. Ke parpol,” kata Jokowi kepada wartawan di Karanganyar, Jateng, Rabu (19/6).