586 total views
INN NEWS – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyerukan untuk menghentikan kekerasan berujung perang antara Hamas Palestina dan Israel yang sedang memanas.
Seruan berbentuk keterangan resmi tersebut ditandatangani Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf yang diterima Selasa, 9 Oktober 2023.
“Hentikan kekerasan di wilayah keduanya,” tegas Gus Yahya.
Seruan atas penghentian perang disampaikan terkait dengan jatuhnya ratusan korban yang merupakan warga sipil, imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua belah pihak.
Eskalasi konflik itu semakin meningkat di jalur Gaza. Serangan balasan dari kedua kubu terus berjalan sejak Sabtu, 7 Oktober 2023, dengan korban tewas telah mencapai lebih dari 1.000 jiwa di kedua pihak.
Gus Yahya juga mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan menentukan.
Dia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional.
“Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas (decisive) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada,” kata Gus Yahya.
Dia menyerukan Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan Hak Veto hanya demi membela salah satu pihak. “Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut,” ujar Gus Yahya.
Ditekankannya kepada masyarakat luas agar identitas dan seruan-seruan agama jangan terus digunakan untuk memupuk dan mengembangkan permusuhan.
“Inspirasi agama tentang rahmah dan keadilan universal harus dikedepankan untuk menggulirkan upaya resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas,” pungkasnya.