456 total views
SOLO – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Perlawanan Rakyat Soloraya (Sodara) berdemonstrasi di Balai Kota Solo, Kamis, 8 Februari 2024.
Sodara merupakan gabungan dari organisasi Cipayung Plus dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari sejumlah perguruan tinggi di Solo Raya.
Unjuk rasa tersebut disebut untuk menandingi ‘Demonstrasi Cium Tangan Gibran’ yang dilakukan sekelompok massa, Selasa (6/2). Wali Kota Solo yang juga cawapres nomor 2 Gibran turut hadir dalam aksi tersebut.
Sementara di Kamis ini, mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan ‘Vox populi vox dei’, ‘Kembalikan Demokrasi Untuk Rakyat’, ‘Reformasi Dikebiri’, serta beragam kalimat bernada protes lainnya.
“Di mana Samsul (sapaan populer Gibran) sekarang? Kemarin yang demo di sini ditemui, kenapa kita tidak?” teriak salah satu orator.
Demonstrasi tersebut mendesak Presiden Jokowi mundur karena telah membuat kegaduhan di tengah pesta demokrasi Pemilu 2024. Jokowi disebut merusak merusak konstitusi.
Kelompok mahasiswa itu membuat lingkaran dengan membentangkan spanduk bertuliskan:
Rezim pengkhianat rakyat, maaf jalan ditutup sedang ada perbaikan reformasi, bansos diobral di mana-mana, mana arti sebuah negara.
Sembari membentangkan spanduk, mereka meneriakkan Jokowi mundur. Mereka membakar ban, tetapi polisi langsung memadamkannya.
Suasana terus mencekam dan penuh ketegangan. Unjuk rasa berlanjut dengan teatrikal Jokowi dan Gibran: Gibran meminta bantuan Jokowi agar mendapatkan jabatan cawapres lewat jalur MK.