184 total views
Beberapa jam setelahnya, Trump dikabarkan sukses meraih 1.215 delegasi. Jumlah ini merupakan syarat bagi Trump untuk mengamankan posisinya sebagai kandidat dari Partai Republik.
INN NEWS – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dipastikan akan kembali bertarung di Pilpres 2024 melawan eks Presiden Donald Trump pada November mendatang.
Ini merupakan pertarungan kedua mereka, setelah Biden mengalahkan Trump pada Pemilu sebelumnya.
Hasil Pemilu Pendahuluan di sejumlah negara bagian di AS pada Selasa (13/3) malam kembali mempertemukan Biden dan Trump, meski tidak mengejutkan, sebab keduanya begitu mendominasi di partainya masing-masing.
Berdasarkan hasil Pemilu Pendahuluan, Biden berhasil meraup suara yang cukup untuk menjadi kandidat resmi calon presiden (capres) AS dari Partai Demokrat. Biden setidaknya butuh 1.968 delegasi untuk memenangkan nominasi.
Presiden 81 tahun itu akhirnya berhasil melampaui angka tersebut pada Selasa (12/3) malam ketika hasil perhitungan keluar dari Georgia. Hasil perhitungan dengan suara yang memuaskan juga datang dari Mississippi.
Beberapa jam setelahnya, Trump dikabarkan sukses meraih 1.215 delegasi. Jumlah ini merupakan syarat bagi Trump untuk mengamankan posisinya sebagai kandidat dari Partai Republik.
“Para pemilih sekarang punya pilihan untuk menentukan masa depan negara ini. Apakah kita akan berdiri dan membela demokrasi atau membiarkan orang lain meruntuhkannya? Akankah kita mengembalikan hak untuk memilih dan melindungi kebebasan kita atau membiarkan ekstremis merampasnya pergi?” kata Biden mengutip Reuters, Rabu (13/3).
Pada Jumat di Roma, Georgia, Trump menyerukan lagi klaimnya bahwa pemilu 2020 lalu diliputi kecurangan. Dia juga menuding pengacara Fulton County, Fani Willis, mengadilinya karena alasan politis.
Eks presiden berusia 77 tahun itu bahkan menyerang Biden karena gagal membendung arus migran di perbatasan selatan AS. Trump berniat menggunakan isu ini sebagai prioritas kampanyenya mengalahkan Biden.
Posisi sebagai petahana memberikan keuntungan kepada Biden, sehingga dia tidak menghadapi penantang serius dari Partai Demokrat. Meski terdapat kekhawatiran publik soal usia Biden yang sudah tergolong sepuh: 81 tahun.
Ada keraguan, kemampuan Biden untuk melakukan tugas kepresidenan akan dibatasi oleh faktor usia.
Sementara Trump yang hanya berusia empat tahun lebih muda dari Biden atau berumur 77 tahun, tetap sangat populer di mata pemilih Partai Republik.
Dalam janji kampanyenya untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih, Biden memusatkan perhatian terhadap pengetatan Undang-Undang Imigrasi. Termasuk, rencana menyegel perbatasan.
Trump juga bersumpah untuk memerangi kejahatan, meningkatkan produksi energi domestik, memungut pajak impor asing, mengakhiri perang di Ukraina dan melanjutkan pendekatan America first untuk urusan global.