HomeGaya HidupKenali Lagu Indonesia Raya 3 Stanza yang Simpan Makna Mendalam

Kenali Lagu Indonesia Raya 3 Stanza yang Simpan Makna Mendalam

Published on

spot_img

 301 total views

INN NEWS – Lagu “Indonesia Raya” adalah jantung denyut nasionalisme Indonesia. Ciptaan Wage Rudolf Supratman ini telah menjadi simbol persatuan dan semangat juang bangsa sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga kini.

Meskipun secara resmi hanya satu stanza yang dinyanyikan dalam upacara-upacara resmi, nyatanya lagu ini memiliki tiga stanza yang sarat makna.

Ketiga stanza lagu “Indonesia Raya” memiliki makna yang saling melengkapi dan menyempurnakan.

Berikut Lirik Indonesia Raya 3 Stanza 

Stanza 1:

Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku

Di sanalah aku berdiri jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku

Marilah kita berseru Indonesia bersatu

 

Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku

Bangsaku, rakyatku, semuanya

Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya

(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Stanza 2:

Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya

Di sanalah aku berdiri untuk selama-lamanya

Indonesia tanah pusaka, p’saka kita semuanya

Marilah kita mendoa Indonesia bahagia

Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya

Bangsanya, rakyatnya, semuanya

Sadarlah hatinya, sadarlah budinya

Untuk Indonesia Raya

(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

 

Stanza 3:

Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti

Di sanalah aku berdiri ‘njaga ibu sejati

Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi

Marilah kita berjanji Indonesia abadi

 

Selamatlah rakyatnya, selamatlah putranya

Pulaunya, lautnya, semuanya

Majulah negerinya, majulah pandunya

Untuk Indonesia Raya

(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Makna Mendalam di Setiap Stanza

Stanza Pertama:

Stanza ini menggambarkan tanah air Indonesia sebagai tempat kelahiran dan tumpah darah. Liriknya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dan menjadi penjaga tanah air.

Stanza Kedua:

Stanza ini mengagungkan Indonesia sebagai tanah yang mulia dan kaya. Liriknya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk selalu menjaga dan memakmurkan tanah air.

Stanza Ketiga: Stanza ini menyucikan dan menyaktikan tanah air Indonesia. Liriknya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan serta kedaulatan negara.

Sejarah dan Latar Belakang

Lagu “Indonesia Raya” diciptakan pada tahun 1928 dan pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda II. Lagu ini langsung mendapat sambutan hangat dari para pemuda dan menjadi simbol persatuan dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

Setelah Indonesia merdeka, lagu “Indonesia Raya” ditetapkan sebagai lagu kebangsaan. Namun, seiring berjalannya waktu, hanya stanza pertama yang sering dinyanyikan dalam upacara-upacara resmi.

Dengan menyanyikan ketiga stanza, kita dapat lebih mendalami rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Selain itu, kita juga dapat lebih memahami sejarah perjuangan bangsa dan semangat nasionalisme yang terkandung.

Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah mewajibkan upacara bendera di sekolah-sekolah agar menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza, tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah.

Artikel Terbaru

Dari Praktik Money Politik hingga Dapat Kekuasaan, Lalu Mundur Gara-gara Es Teh

INN NEWS  - Ustaz Miftah Maulana Habiburrahman, dikenal sebagai Gus Miftah, Belakangan ini, pemuka agama tersebut kembali menuai kontroversi yang memicu perdebatan di masyarakat setelah menyindir pedagang es teh saat mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah baru-baru ini. 

Gus Miftah Mundur dari Utusan Presiden Usai Olokkan ke Penjual Es Teh Viral

INN NEWS - Dengan menahan tangisnya, Pendakwah Gus Miftah mundur dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai viral dan dikecam berbagai pihak karena mengolok pedagang es teh, Sunhaji baru-baru ini.

Pilkada Jakarta Bawa Harapan untuk Masa Depan Demokrasi Indonesia

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta tahun 2024 telah menjadi sorotan penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Berdasarkan data yang diolah dari formulir C hasil TPS KPU oleh Jaga Suara, pasangan Pramono Anung - Rano Karno unggul di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan angka yang konsisten melampaui 50% di berbagai daerah.

Hindari ‘Bozo Explosion’, Studi Kasus Kabinet Gemuk di Indonesia

RISET - Guy Kawasaki pernah mengatakan, "A-players hire A-players; B-players hire C-players, and it goes downhill from there." Fenomena yang ia sebut "bozo explosion" menggambarkan bagaimana pemimpin yang tidak kompeten cenderung memilih orang-orang yang lebih lemah demi mengamankan posisi mereka. 

artikel yang mirip

Dari Praktik Money Politik hingga Dapat Kekuasaan, Lalu Mundur Gara-gara Es Teh

INN NEWS  - Ustaz Miftah Maulana Habiburrahman, dikenal sebagai Gus Miftah, Belakangan ini, pemuka agama tersebut kembali menuai kontroversi yang memicu perdebatan di masyarakat setelah menyindir pedagang es teh saat mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah baru-baru ini. 

Gus Miftah Mundur dari Utusan Presiden Usai Olokkan ke Penjual Es Teh Viral

INN NEWS - Dengan menahan tangisnya, Pendakwah Gus Miftah mundur dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai viral dan dikecam berbagai pihak karena mengolok pedagang es teh, Sunhaji baru-baru ini.

Pilkada Jakarta Bawa Harapan untuk Masa Depan Demokrasi Indonesia

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta tahun 2024 telah menjadi sorotan penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Berdasarkan data yang diolah dari formulir C hasil TPS KPU oleh Jaga Suara, pasangan Pramono Anung - Rano Karno unggul di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan angka yang konsisten melampaui 50% di berbagai daerah.