277 total views
INN NEWS – Mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal dengan nama Ahok, menyatakan kesiapannya untuk mengungkap fakta-fakta terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina.
Hal itu diungkapkannya dalam sebuah Podcast yang disiarkan Narasi TV dan viral di media sosial baru-baru ini.
Tidak hanya pada tubuh perusahaan induk, Ahok juga menyoroti potensi penyimpangan yang terjadi di Sub Holding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) selama periode 2018 hingga 2023.
Pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung terkait kasus tersebut.
Dengan penuh percaya diri, Ahok bahkan menyatakan siap memberikan keterangan secara transparan demi mengungkap dugaan praktik korupsi yang merugikan negara.
Ahok juga mengakui bahwa dia sangat senang jika Kejaksaan Agung memanggilnya untuk memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi di Pertamina.
Dia bahkan mengaku memiliki rekaman suara rapat-rapat internal yang bisa menjadi bukti kuat.
“Saya siap, saya senang membantu. Dan saya senang kalau di sidang, semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang saya marah-marah di dalam,” tegasnya
Tidak berhenti di situ, Ahok juga mengusulkan agar persidangan kasus ini digelar secara terbuka untuk publik.
Menurutnya, keterbukaan dalam proses hukum akan memungkinkan masyarakat melihat langsung fakta-fakta yang ada dan memastikan penegakan hukum berjalan secara adil.
Tantangan ini seolah menjadi bukti bahwa Ahok ingin isu ini diselesaikan secara tuntas dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Pernyataan tegas Ahok ini muncul di tengah sorotan publik terhadap kinerja PT Pertamina, khususnya dalam pengelolaan sumber daya minyak mentah dan produk kilang yang diduga menjadi celah bagi praktik korupsi.
Selama menjabat sebagai Komisaris Utama, Ahok dikenal vokal dalam mengkritik tata kelola perusahaan dan kerap menyinggung adanya ketidakefisienan hingga potensi penyimpangan.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Kejaksaan Agung terkait langkah selanjutnya dalam menangani dugaan korupsi yang disebutkan Ahok.
Namun, sikap terbuka dan tantangan yang dilontarkan politikus PDI-P ini diyakini akan menjadi titik awal untuk mengusut lebih dalam kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara tersebut.
Publik kini menantikan apakah pernyataan Ahok akan membuka tabir dugaan korupsi di salah satu BUMN strategis tersebut, serta bagaimana proses hukum akan berjalan ke depannya.
Yang jelas, langkah Ahok ini kembali menegaskan karakternya yang blak-blakan dan tidak kompromi terhadap isu-isu yang dianggapnya krusial.