HomeTrendingAnggaran Retret Kepala Daerah Baru Dibayar Rp2 Miliar dari Rp13 Miliar 

Anggaran Retret Kepala Daerah Baru Dibayar Rp2 Miliar dari Rp13 Miliar 

Published on

spot_img

 377 total views

INN NEWS – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyatakan bahwa anggaran untuk kegiatan retret kepala daerah yang diselenggarakan di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah, belum sepenuhnya diselesaikan.

Dari total anggaran yang direncanakan sebesar Rp13 miliar, Tito mengungkapkan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) baru membayarkan sekitar Rp2 miliar.

Pernyataan ini disampaikan Tito sebagai bentuk transparansi penggunaan anggaran negara.

Ia menegaskan bahwa sisa pembayaran akan dilakukan setelah proses audit yang ketat oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selesai dilaksanakan.

“Kami pastikan semuanya diaudit dengan cermat sebelum pembayaran penuh dilakukan,” ujar Tito.

Langkah ini, menurut Mendagri, merupakan bagian dari komitmen Kemendagri untuk menjaga akuntabilitas dan mencegah penyalahgunaan dana.

Audit oleh BPKP diharapkan dapat memberikan kepastian bahwa seluruh penggunaan anggaran telah sesuai dengan perencanaan dan aturan yang berlaku.

Kegiatan retret kepala daerah di Lembah Tidar sendiri disebut-sebut sebagai agenda untuk memperkuat koordinasi dan kapasitas para pemimpin daerah dalam menjalankan tugasnya.

Namun, besaran anggaran yang mencapai Rp13 miliar sempat memicu perhatian publik, sehingga pernyataan Tito ini diharapkan dapat memberikan klarifikasi dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan keuangan negara.

Hingga saat ini, proses audit masih berlangsung, dan Kemendagri belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai jadwal pembayaran sisa anggaran tersebut.

Publik pun menantikan hasil audit BPKP sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut.

 

Artikel Terbaru

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

artikel yang mirip

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...