382 total views
INN NEWS – Sebuah laporan di Israel Hayom belum lama ini melaporkan, sebagai salah satu negara Muslim terbesar di dunia dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, Indonesia akan melonggarkan kebijakan dengan mengizinkan orang Israel memasuki negaranya.
Pelonggaran pembatasan itu direncanakan akan berlangsung panjang.
Israel National News melaporkan, sampai dua minggu lalu, warga Israel yang ingin mengunjungi Indonesia secara pribadi biasanya hanya melakukannya dengan menggunakan paspor asing (non-Israel).
Orang Israel yang tidak berkewarganegaraan ganda diwajibkan untuk memperoleh visa bisnis yang mahal yang harus dipesan terlebih dahulu dari kantor pemerintah Indonesia yang relevan atau untuk memasuki Indonesia sebagai bagian dari kelompok terorganisir yang terdiri dari sedikitnya 15 turis.
Namun baru-baru ini, Indonesia telah mulai mengizinkan warga Israel yang masuk ke negara itu sebagai bagian dari kelompok wisata untuk memisahkan diri dari rombongan setelah beberapa hari dan melanjutkan kunjungan mereka secara mandiri, selama mereka didampingi oleh pemandu wisata Indonesia.
Menurut Irit Lahav, seorang pemandu wisata dengan perusahaan tur Ayala Geographit dan seorang ahli di Indonesia, kemungkinan dalam beberapa hari mendatang pembatasan akan lebih dilonggarkan secara signifikan, sehingga pasangan akan diizinkan masuk ke negara itu dan diberikan status “wisata mandiri terorganisir” selama mereka didampingi oleh pemandu lokal.
Israel Hayom juga mengetahui orang Israel yang berhasil masuk ke Indonesia dengan izin masuk pribadi, bukan sebagai bagian dari rombongan tur.
Meski demikian, proses untuk mendapatkan izin tersebut tetap rumit. Permohonan awal harus diajukan ke perwakilan internasional Indonesia melalui internet (mereka yang diwawancarai menghubungi pejabat Indonesia di Singapura atau Dubai), dan setelah otorisasi diberikan, pemohon harus menghadap l Indonesia merupakan negara dengan kurang lebih 275 juta penduduk yang sekitar 87 persennya beragama Islam.
Meskipun tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel, ia memiliki hubungan informal di bidang perdagangan, teknologi, dan pariwisata. Jemaah haji Indonesia, yang sebagian besar dari minoritas Kristen di negara itu, terkadang mengunjungi Israel, dan para pejabat juga sesekali melakukan kunjungan meskipun biasanya secara sembunyi-sembunyi.
Sekitar tiga minggu lalu, Samuel Taboni, politisi Indonesia dari wilayah mayoritas Kristen di Indonesia, melakukan kunjungan terbuka ke Israel, ke Dewan Regional Samaria.
Taboni tidak bepergian dalam kapasitas resmi. Dia mengepalai suku terbesar di bagian barat wilayah Papua dan kemungkinan akan menjadi gubernur daerah di masa depan.angsung ke pejabat tersebut untuk mengambil visa.
