739 total views
INN NEWS – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf menyebut perlu adanya perbincangan dengan Pemerintahan Israel untuk membantu Palestina. Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu menilai, pertemuan dengan Israel adalah peluang Indonesia untuk memperjelas nasib Palestina.
Usulan Yayhya itu meresponi Kementerian Luar Negeri yang membantah telah membangun komunikasi dengan Israel.
“Sebenarnya ini peluang bagus untuk membuka komunikasi substansial dengan pihak Israel menyangkut nasib Palestina. Tapi pihak Kemenlu mungkin punya kalkulasi spesifik terhadap dinamika politik di lapangan,” kata Yahya mengutip Tempo, Senin 26 September 2022.
Pertemuan dengan Israel ini menurutnya merupakan peluang Indonesia untuk membantu Palestina.
Baca juga: Delegasi Pakistan dan Indonesia Diam-Diam ke Israel
“Prinsipnya, peluang ini seyogyanya tidak disia-siakan karena Palestina sudah teramat lama menunggu proses penyelesaian masalahnya bergerak maju,” kata dia.
Walau demikian, Yahya mengatakan bahwa kalkulasi politik apa pun yang dibuat harus diarahkan sebesar-besarnya untuk kemajuan proses penyelesaian masalah.
“Karena tidak ada alasan moral yang legitimate bagi kita untuk berhubungan dengan Israel selain untuk membantu Palestina, dan menemukan jalan keluar dari kebuntuan saat ini,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu media Israel memberitakan adanya delegasi Indonesia di Israel yang dipimpin seorang pejabat senior. Selain Indonesia, media itu juga mengabarkan jika Pakistan juga mengirim utusan serupa untuk pertemuan rahasia.
“Laporan kehadiran diplomatik dua negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia di Israel datang di tengah pemanasan hubungan baru-baru ini antara Israel dan Indonesia,” demikian tulis Jerusalem Post belum lama ini.
Kabar itu mengklaim, serangkaian pertemuan, pernyataan, dan keterangan baru-baru ini dalam beberapa bulan terakhir pada 2021 menunjukkan bahwa Israel dan Indonesia telah tumbuh lebih dekat.
Menanggapi itu Juru Bicara Kementerian Luar negeri RI Teuku Faizasyah menegaskan tidak ada normalisasi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel. Ia mempertanyakan kredibilitas pemberitaan yang pertama kali dimunculkan oleh media Israel tersebut.
“Kalau dari Kementerian Luar Negeri sebagai pengampu kebijakan luar negeri Indonesia, tidak ada langkah-langkah, yang mengarah pada normalisasi seperti yang dituliskan media tersebut,” kata Faizasyah saat jumpa pers virtual, Kamis, 22 September 2022.
Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsyih juga membantah kabar ada delegasi RI yang dikirim ke Israel untuk pembicaraan rahasia.


