HomeGaya HidupInFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Published on

spot_img

 406 total views

INNNEWS — Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Dalam wawancara bersama Mr. Trio, selaku pengajar dari Sekolah Programing Indonesia, ia menegaskan bahwa InFest hadir karena keyakinan bahwa masa depan tidak ditentukan oleh mereka yang hanya bisa menggunakan teknologi, tetapi oleh mereka yang berani menciptakannya.

“Kami ingin anak-anak Indonesia tumbuh sebagai kreator, bukan sekadar pengguna. Mereka perlu dilatih untuk berpikir logis, kreatif, kolaboratif, dan inovatif,” ungkap Mr. Trio.

Acara ini diadakan pada Jumat, 17 Oktober 2025, bertempat di Zona Paris Lantai LG, Pakuwon Trade Center (PTC), Surabaya, pukul 16.00–18.00 WIB. Dengan biaya registrasi sebesar 200 ribu rupiah, peserta yang berusia 9–15 tahun dapat berkompetisi dalam kelompok kecil beranggotakan 1–4 orang.

Menariknya, InFest tidak hanya terbuka bagi siswa yang sudah belajar robotik, tetapi juga bagi mereka yang baru mengenal dunia teknologi.

“Inovasi bukan milik mereka yang paling ahli, tapi milik mereka yang berani mencoba dan belajar,” tambah Mr. Trio.

Selain memperebutkan uang tunai, piala, dan sertifikat partisipasi, para peserta juga akan mendapatkan uang pembinaan untuk mendukung pengembangan ide mereka di masa depan.

Rangkaian kegiatan InFest 2025 telah dimulai sejak 10–11 Oktober dengan sesi pembekalan online, dilanjutkan Technical Meeting pada 13 Oktober, dan puncaknya adalah hari lomba tanggal 17 Oktober.

Melalui InFest, panitia berharap peserta tidak hanya bersaing, tetapi juga belajar dan berkolaborasi dalam menciptakan solusi berbasis teknologi yang bermanfaat.

Artikel Terbaru

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

artikel yang mirip

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...