HomeUncategorizedTerapkan Computational Thinking dalam Pembelajaran, Sekolah Programming Indonesia Siap Cetak SDM Handal...

Terapkan Computational Thinking dalam Pembelajaran, Sekolah Programming Indonesia Siap Cetak SDM Handal di Bidang Teknologi

Published on

spot_img

 715 total views

INN NEWS – Di era serba teknologi seperti sekarang ini, dunia Pemrograman sudah sepatutnya dimasukkan ke dalam list keahlian anak muda Indonesia.

Saat ini, Indonesia memasuki era Society 4.0 dan Industry 4.0 dimana Komputer dan Internet adalah teknologi penunjangnya, sehingga untuk dapat berperan di era ini membutuhkan kemampuan berkomunikasi dengan komputer melalui Programming.

Apalagi sekarang ini di Indonesia banyak bermunculan perusahaan-perusahan startup baru yang didominasi teknologi. Otomatis dari kebanyakan perusahaan tersebut pasti membutuhkan banyak tenaga di bidang IT, khususnya Programmer.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak permintaan programmer untuk bekerja di perusahan-perusahan teknologi, tapi sayangnya SDM masih sangat terbatas.

Padahal di beberapa negara telah menjadikan bahasa pemrograman sebagai pelajaran wajib untuk anak-anak di sekolah untuk mempersiapkan mereka menciptakan teknologi baru.

Melihat fenomena tersebut, Sekolah Programming Indonesia (SPI) hadir untuk mempersiapkan generasi sejak dini agar bisa menjawab permintaan zaman yang serba teknologi itu.

“Selama ini kita hanya melihat dan menggunakan berbagai macam alat teknologi buatan orang lain, padahal kita juga bisa ciptakan sendiri, bahkan bisa ciptakan yang belum pernah ada. Sehingga kita tidak terus menerus menjadi konsumen saja, tapi bisa juga menjadi produsen.” ucap Manager SPI, Tryo Pujianto.

Menurutnya, siapa saja bisa menciptakan teknologi baru asalkan mau belajar, khususnya di bidang Pemrorgraman.

Untuk itu, SPI fokus membekali siswanya dengan cara berpikir computational thinking melalui pembelajaran programming yang akan membantu mereka menciptakan teknologi baru.

Sekolah Programming Indonesia

Selain itu, SPI menyiapkan metode pembelajaran yang berkesinambungan untuk membangun kemampuan siswa, yakni konsep berpikir (computational thinking) dimana siswa akan berkembang seiring dengan mempelajari bahasa pemrograman (Programming), sebelum mereka mencoba merealisasikan ide kreatif yang dimiliki (Creating).

SPI juga menyajikan pembelajaran teknologi Hardware dan Software. Hardware, dimana siswa belajar untuk memberikan perintah kepada sesuatu yang bisa mereka lihat, rasa, dan pegang secara fisik, sementara Software agar siswa membuat sebuah program atau sistem secara digital.

Sehingga pada akhirnya para siswa dapat menciptakan teknologi baru lewat mini project hingga final project melalui material-material yang telah dipelajari.

Kenward Fusin (7th) dengan project lampu tidur

Baca juga: Wow! Christoper dari Sekolah Programming Indonesia Sulap Rongsokan Jadi Pet Feeder

Hal itu terbukti lewat beberapa siswa SPI yang telah menciptakan sendiri beberapa peralatan teknologi setelah mempelajari pemrograman, meskipun usia mereka masih terbilang sangat dini.

Mulai dari pet feeder, RGB Box, kelitikkan, lampu tidur, hingga aplikasi belajar membaca.

Julius Christianus Go dengan project pet feeder.

Keberhasilan para siswa untuk menciptakan sendiri alat-alat teknologi tersebut tidak lepas dari peran para guru SPI yang memiliki passion dan pengalaman di bidang teknologi.

Kunjungi website sekolahprogrammingindonesia.com dan Instagram @sekolahprogrammingindonesia untuk melihat berbagai aktivitas anak-anak bangsa, dipersiapkan sejak dini menciptakan berbagai macam kebutuhan teknologi sesuai permintaan zaman.

 

Artikel Terbaru

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

Anak Muda RI Paling Pesimis Soal Situasi Politik & Ekonomi Negara se ASEAN

INN NEWS - Sebuah survei terbaru dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengungkapkan bahwa anak-anak muda di Indonesia merupakan yang paling pesimistis terhadap situasi politik dan ekonomi di negaranya. Survei ini melibatkan 3.081 mahasiswa berusia 18-24 tahun dari enam negara ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kemendiktisaintek Dipenuhi Karangan Bunga ‘Lawan Menteri Zalim’

JAKARTA - Karangan bunga berjejaran di Kantor  Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat pagi ini Senin (20/1).

Besok Dilantik Jadi Presiden AS, Ini Dampak Trump 2.0 pada Pasar Keuangan

INN Internasional - Donald Trump akan kembali ke Gedung Putih pada Senin (20/1/2025) dan menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS)

artikel yang mirip

Presiden Korsel Diperlakukan Setara dengan Napi Lain di Penjara

INN Internasional - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang baru saja ditangkap akan menjalani proses hukum yang sama dengan tahanan lainnya. 

Anak Muda RI Paling Pesimis Soal Situasi Politik & Ekonomi Negara se ASEAN

INN NEWS - Sebuah survei terbaru dari ISEAS-Yusof Ishak Institute mengungkapkan bahwa anak-anak muda di Indonesia merupakan yang paling pesimistis terhadap situasi politik dan ekonomi di negaranya. Survei ini melibatkan 3.081 mahasiswa berusia 18-24 tahun dari enam negara ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kemendiktisaintek Dipenuhi Karangan Bunga ‘Lawan Menteri Zalim’

JAKARTA - Karangan bunga berjejaran di Kantor  Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat pagi ini Senin (20/1).