HomeUncategorizedPolitisi NasDem Zulfan Lindan Masih Ragu Soal Pencapresan Anies

Politisi NasDem Zulfan Lindan Masih Ragu Soal Pencapresan Anies

Published on

spot_img

 448 total views

JAKARTA – Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem), Zulfan Lindan mengaku masih merasa ragu soal Anies Baswedan bisa melaju jadi calon presiden (capres).

Sekalipun masih berharap Anies bisa nyapres, Zulfan menjelaskan ada hal-hal yang belum selesai dan masih diperdebatkan hingga saat ini. Hal itu akhirnya membuatnya ragu.

“Saya masih ragu, terus terang saya konsisten mengharapkan Anies itu tetap bisa maju sebagai capres, soal menang soal lain, tetapi saya masih, terus terang saya katakan, Anies ini bisa maju, karena tadi secara manifes memang kita lihat penjelasan Gus Choi, penjelasan elite-elite partai, Demokrat dan lain-lain itu oke. Akan tetapi yang latent ini belum selesai, yang latent function belum selesai, ini masih jadi perdebatan, memang habis berdebat-berdebat kita kelihatan makan bersama di meja, tetapi tadi perdebatan seru barangkali,” kata Zulfan dalam diskusi Adu Perspektif yang disiarkan detik.com, Rabu 1 Februari 2023.

“Seru itu bukan berkelahi, tapi seru itu perdebatan yang tajam lah, masing-masing sampaikan pikirannya secara kritis terhadap persoalan bangsa dan negara,” ujarnya.

Zulfan berharap koalisi tidak hanya bicara siapa capres dan cawapres semata melainkan juga soal persoalan bangsa. Dia menyebut dari sejumlah koalisi yang saat ini sudah terbentuk, belum ada yang fokus membahas visi misi membangun bangsa ke depan.

“Mudah mudahan koalisi ini tidak hanya bicara siapa presiden siapa wakil presidne, gimana kabinetnya, tetapi bicara substansi persoalan bangsa ini. Persoalan bangsa kita dari sudut pandang politik, kepentingan hukum , ekonomi, dan lain lain. Ini yang nggak pernah keluar selama ini. Koalisi ini Prabowo, Gerindra dan PKB nggak keluar juga, koalisi 3 partai ini NasDem Demokrat dan PKS, Golkar dan lain lain belum juga, jadi ini rakyat melihat bicara capres aja ini, mana visi dan misi ke depan,” tuturnya.

Zulfan menyampaikan Anies menganggap visi misi bukan hal penting. Zulfan mengatakan menurut Anies yang terpenting adalah rekam jejak.

“Walau Anies bicara visi dan misi ini nggak penting, yang penting rekam jejak, Anies berkata demikian. Lah terus kalau bicara nggak punya visi gimana? Saya tahu maksud dia supaya gampang orang itu menangkap,” imbuhnya.

 

Artikel Terbaru

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

Malang – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

artikel yang mirip

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

Malang – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.