HomeGlobalNadhlatul Ulama Dukung Tim Israel ke Indonesia "Bela Palestina jangan tidur"

Nadhlatul Ulama Dukung Tim Israel ke Indonesia “Bela Palestina jangan tidur”

Published on

spot_img

 409 total views

INN NEWS – Belakangan ini publik digegerkan dengan pro kontra timnas Israel yang akan datang ke Indonesia dalam rangka perhelatan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Terbaru, beberapa Gubernur, pejabat pemerintah, tokoh agama, hingga sejumlah ormas terang-terangan menolak timnas Israel dengan alasan negara di Timur Tengah itu masih menjajah Palestina sehingga tidak sesuai dengan bagian kontitusi Indonesia yakni “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan”.

Meski begitu sejumlah pihak mengambil jalan netral hingga tidak mempermasalahkan kehadiran timnas Israel.

Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau kerap disapa Gus Yahya mengaku tak mempermasalahkan timnas Israel datang ke Indonesia dalam rangka perhelatan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 25 Maret 2023 dikonfirmasi Sabtu (25/3/2023, Gus Yahya mengatakan, kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 belum tentu merugikan Palestina.

“Menurut saya sih ndak masalah. Belum tentu Palestina rugi kok. Sekarang kalau Israel datang ke sini, apakah Palestina rugi? Nggak juga. Yang penting memperkuat posisi Indonesia di dalam platform internasional dan multilateral,” kata Gus Yahya.

Baca juga: Soal Timnas U-20 Israel ke RI, PLT Menpora: Olahraga Tak Sangkut Paut dengan Politik

Baginya, langkah membela Palestina jangan hanya teriak-teriak lalu tidur. Dia ingin ada solusi yang dapat menguntungkan bagi Palestina.

“Kalau menurut saya, sekarang ramai-ramai FIFA soal penolakan Israel dan lain-lain. Saya sebetulnya berharap ketika berpikir tentang Palestina, ingin membela Palestina, mereka bukan cuma teriak lalu tidur. Apa yang harus dilakukan selanjutnya itu apa? Ke mana arah dari solusi? Ini yang harus dipikirkan,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya berbicara sejumlah langkah yang bisa dilakukan Indonesia untuk membela Palestina. Salah satunya memperkuat internasionalisme.

“Pertama-tama yang harus diperbuat adalah itu tadi internasionalisme dan multilateralisme dan ini saya kira merupakan mandat dari proklamasi, dari para bapak pendiri bangsa. Kita tidak harus berpikir tentang Indonesia kemudian berpikir parsial dari kepentingan kelompok-kelompok tertentu atau negara-negara tertentu saja di dunia ini,” ujar Gus Yahya.

“Tapi berangkat dari kepentingan semuanya. Posisikan Indonesia ini memposisikan sebagai bagian dari platform internasional dan multilateral yang ada, yg merupakan wujud dari kepentingan bersama,” sambung Gus Yahya.

Gus Yahya menganggap penolakan timnas Israel ke Indonesia tidak akan berguna bagi Palestina. Dia lebih memilih untuk mendukung Palestina lewat jalur mengembangkan posisi Indonesia melalui FIFA.

“Kalau soal FIFA ini, kalau kita cuma menolak Israel jangan datang habis itu tidur, apa gunanya buat Palestina? Nggak ada gunanya juga. Tapi kalau kita kembangkan positioning Indonesia melalui FIFA ini sehingga kita betul-betul mempunyai posisi moral yang meningkat untuk terus mengartikulasikan arah dari solusi Palestina nah itu saya kira lebih konstruktif daripada sekadar protes, tidur, protes, tidur, nggak ada gunanya,” ujar Gus Yahya

Artikel Terbaru

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

Di Indonesia, Eks Napi Koruptor Mimpin Urusan Keuangan Negara 

INN NEWS - Penunjukan Burhanuddin Abdullah, seorang mantan narapidana korupsi, sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu gelombang kontroversi di tengah masyarakat Indonesia. 

Bank Masuk Danantara, Nasib Uang  Masyarakat Dalam Bahaya!?

INN NEWS - Pada Maret 2025, pemerintah Indonesia secara resmi mengalihkan saham mayoritas dari 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk empat bank besar, ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). 

Ongkos Terbit Utang Valas Pemerintah Berisiko Makin Mahal, Kek Turki yang Lagi Krisis 

INN INTERNASIONAL - Biaya penerbitan utang dalam valuta asing (valas) oleh pemerintah Indonesia berpotensi semakin mahal. 

artikel yang mirip

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

Di Indonesia, Eks Napi Koruptor Mimpin Urusan Keuangan Negara 

INN NEWS - Penunjukan Burhanuddin Abdullah, seorang mantan narapidana korupsi, sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah memicu gelombang kontroversi di tengah masyarakat Indonesia. 

Bank Masuk Danantara, Nasib Uang  Masyarakat Dalam Bahaya!?

INN NEWS - Pada Maret 2025, pemerintah Indonesia secara resmi mengalihkan saham mayoritas dari 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk empat bank besar, ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).