HomeTrendingPAN Sodor Cawapres Prabowo, Ditentang PKB, Sebut Anak Magang Orientasi Dulu

PAN Sodor Cawapres Prabowo, Ditentang PKB, Sebut Anak Magang Orientasi Dulu

Published on

spot_img

 683 total views

INN NEWS – Pimpinan di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melontarkan sindiran ke Partai Amanat Nasional (PAN) yang meminta bantuan Gerindra untuk menjembatani komunikasi dengan PKB soal Erick Thohir yang disodorkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Dalam keterangannya pada Selasa, 4 Juli 2023, Ketua DPP PKB Indah Dita Sari mengungkapkan telah mendengar pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua Umun PAN, Yandri Susanto soal cawapres Prabowo dari PAN.

Menurut Dita, sebagai pendatang baru PAN harusnya mengikuti antrean di belakang.

“Saya baca ada pernyataan begitu di media. Takjub sih saya. Ini PAN pendatang baru dalam Koalisi KIR (Kebangkitan Indonesia Raya). Lha, pendatang baru kok minta duduk di depan. Ibarat naik busway belakangan, ya cari tempat duduk di belakang, lah,” ucap Dita

“Saking herannya sampai saya susah ngomong,” imbuh dia.

Dita menyarankan PAN mestinya bisa membantu koalisi sebelum bicara soal posisi cawapres. Ia mengibaratkan PAN sebagai anak magang.

Menurutnya PAN membantu koalisi dengan gagasan visioner, sambil membangun ikatan dengan terlebih dahulu dengan PKB dan Gerindra di KKIR.

“Anak magang kan harus orientasi dulu. Jangan langsung mau mengalahkan karyawan tetap yang sudah senior,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto pada Senin kemarin meminta Gerindra menjembatani komunikasi dengan PKB untuk menduetkan Erick Thohir dengan Prabowo Subianto. PAN mengaku belum ada komunikasi dengan PKB soal itu.

“Saya kira faktor Pak Prabowo sangat penting untuk menjembatani atau melakukan konsolidasi konkret dengan tiga partai ini,” ucap Yandri.

PKB dan Gerindra saat ini menjalin koalisi dengan Gerindra. Keduanya membentuk KKIR. Sementara PAN saat ini masih terikat dengan Golkar di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hingga saat ini, koalisi PAN diambang bubar jalan setelah salah satu anggota yakni PPP memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung PDIP.

 

Artikel Terbaru

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritik Pedas Gadis Asmat: Mahasiswa Papua Jangan Salahgunakan Beasiswa Negara!

INN NEWS - Desy Boban, seorang mahasiswi asal Asmat yang menempuh pendidikan di IPB University barubaru ini menyampaikan kritik tajam dan emosional lewat media sosialnya. 

artikel yang mirip

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).