530 total views
INN NEWS – Pimpinan di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melontarkan sindiran ke Partai Amanat Nasional (PAN) yang meminta bantuan Gerindra untuk menjembatani komunikasi dengan PKB soal Erick Thohir yang disodorkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dalam keterangannya pada Selasa, 4 Juli 2023, Ketua DPP PKB Indah Dita Sari mengungkapkan telah mendengar pernyataan yang disampaikan Wakil Ketua Umun PAN, Yandri Susanto soal cawapres Prabowo dari PAN.
Menurut Dita, sebagai pendatang baru PAN harusnya mengikuti antrean di belakang.
“Saya baca ada pernyataan begitu di media. Takjub sih saya. Ini PAN pendatang baru dalam Koalisi KIR (Kebangkitan Indonesia Raya). Lha, pendatang baru kok minta duduk di depan. Ibarat naik busway belakangan, ya cari tempat duduk di belakang, lah,” ucap Dita
“Saking herannya sampai saya susah ngomong,” imbuh dia.
Dita menyarankan PAN mestinya bisa membantu koalisi sebelum bicara soal posisi cawapres. Ia mengibaratkan PAN sebagai anak magang.
Menurutnya PAN membantu koalisi dengan gagasan visioner, sambil membangun ikatan dengan terlebih dahulu dengan PKB dan Gerindra di KKIR.
“Anak magang kan harus orientasi dulu. Jangan langsung mau mengalahkan karyawan tetap yang sudah senior,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto pada Senin kemarin meminta Gerindra menjembatani komunikasi dengan PKB untuk menduetkan Erick Thohir dengan Prabowo Subianto. PAN mengaku belum ada komunikasi dengan PKB soal itu.
“Saya kira faktor Pak Prabowo sangat penting untuk menjembatani atau melakukan konsolidasi konkret dengan tiga partai ini,” ucap Yandri.
PKB dan Gerindra saat ini menjalin koalisi dengan Gerindra. Keduanya membentuk KKIR. Sementara PAN saat ini masih terikat dengan Golkar di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Hingga saat ini, koalisi PAN diambang bubar jalan setelah salah satu anggota yakni PPP memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung PDIP.