HomeHeadlineTertinggi di Dunia! 96 Persen Orang Indonesia Percaya Tuhan, Jokowi: Modal Kuat...

Tertinggi di Dunia! 96 Persen Orang Indonesia Percaya Tuhan, Jokowi: Modal Kuat Hadapi Tantangan

Published on

spot_img

 565 total views

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur atas survei yang menyebut 96 persen masyarakat Indonesia percaya terhadap Tuhan.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023.

“Yang saya baca 96 persen masyarakat Indonesia percaya terhadap Tuhan dan angka ini adalah tertinggi di dunia. Alhamdulillah tertinggi di dunia,” ungkap Jokowi.

Hasil survei Indonesia di survei itu mirip dengan hasil survei Filipina. Dua negara itu sama-sama memperoleh skor 96 persen.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu membandingkan angka itu dengan survei di Turki. Survei itu menyebut hanya 75 persen warga Turki yang menilai kepercayaan terhadap Tuhan diperlukan untuk moral dan nilai yang baik.

“Ini menjadi salah satu modal kuat kita sebagai sebuah bangsa karena kepercayaan kita kepada Allah adalah hal yang sangat penting,” ujarnya.

Jokowi mengatakan tantangan pada masa mendatang akan lebih banyak. Menurutnya, kepercayaan terhadap Tuhan akan membantu masyarakat Indonesia.

“Masalah ke depan akan semakin kompleks dan semakin banyak. Punya kompas dalam hidup. Ada kompasnya kalau kita percaya Allah,” ucapnya.

Diketahui, survei yang dimaksud Jokowi adalah survei Pew Research Center bertajuk The Global God Divide. Survei yang dirilis 2020 itu menyebut 96 persen responden asal Indonesia meyakini kepercayaan terhadap Tuhan diperlukan untuk moral dan nilai yang baik.

Melansir situs resmi Pew Research Center, survei itu juga mencatat jumlah warga yang merasa agama sebagai bagian penting dalam hidup.
Survei menyebut 9 dari 10 orang di Indonesia, Nigeria, Tunisia, Filipina, Kenya, India, Afrika Selatan, Brazil and Lebanon percaya agama sebagai bagian penting kehidupan.

Khusus di Indonesia, 98 persen masyarakat percaya hal itu.

“Mayoritas di beberapa negara itu punya komitmen beragama yang tinggi, menyebut agama sebagai hal yang sangat penting bagi hidup mereka,” tulis Pew Research Center.

 

Artikel Terbaru

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritik Pedas Gadis Asmat: Mahasiswa Papua Jangan Salahgunakan Beasiswa Negara!

INN NEWS - Desy Boban, seorang mahasiswi asal Asmat yang menempuh pendidikan di IPB University barubaru ini menyampaikan kritik tajam dan emosional lewat media sosialnya. 

artikel yang mirip

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).