HomeGaya HidupViral di Medsos Kartun Bermuatan LGBTQ, Netizen Ramai-Ramai Mengecam

Viral di Medsos Kartun Bermuatan LGBTQ, Netizen Ramai-Ramai Mengecam

Published on

spot_img

 1,079 total views

INN NEWS – Setelah heboh beberapa minggu lalu toilet dengan label gender neutral di salah satu sekolah internasional, kali ini media sosial Indonesia kembali dikejutkan dengan munculnya kartun yang diduga mengandung konten LGBTQ.

Video berdurasi 25 detik semula diunggah oleh akun TikTok @rachmatika.brmgs yang memperlihatkan seorang anak bermain dan terjatuh dari seluncuran ditemani oleh 2 orang “ayahnya”.

Dengan jelas anak itu mengucapkan ‘papaku’ merujuk pada seorang pria dewasa dan kata ‘ayahku’ menunjuk pria dewasa lainnya yang datang bersamaan.

“Mainannya menyenangkan ada kecelakaan aku jatuh. Aku sedih sekali rasanya sakit sekali, tapi papa dan ayahku siap bantu,” bunyi lagu yang mengiringi adegan kartun tersebut.

Video tersebut juga menggunakan bahasa Indonesia dalam lagunya yang menegaskan bahwa ini merupakan unsur konten LGBTQ yang mulai terang-terangan termanifestasi dalam video pembelajaran yang ditujukan untuk anak-anak!

Tak lama setelah video ini viral di platform TikTok, akun Instagram @LambeTurah mengunggah ulang dan menuai semakin banyak kecaman dari warganet. “Semoga segera ada aturan yang melarang keras konten2 berbau LGBT di Indonesia” tulis akun @kabybo***. “Disney juga sudah ngawur sekarang”, tulis akun @ifanhar**** “Harusnya gak lolos masuk Indonesia”, tulis akun @mee_****.

Belum dapat disimpulkan dengan jelas di mana kartun itu beredan, namun menurut sumber lainnya, kartun tersebut disinyalir beredar di salah satu kanal Youtube ‘Lellobee Bahasa Indonesia’, yang mana kanal ini juga merupakan satu group dengan Moonbug Kids yang menaungi kanal besar seperti CoCoMelon, Blippi & Little Angel, dan lainnya.

Belum Ada Tanggapan KPI

Hingga berita ini ditulis dan ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) maupun Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai dua lembaga yang berkewenangan meresponi kasus ini.

Hanya saja, warganet sudah terlanjur geram dan menjadikan kolom komentar di akun Instagram kedua lembaga ini sebagai ruang protes. Warganet membanjiri IG KPI dan KPAI dengan sederet pertanyaan, hingga kemarahan meminta agar kasus ini segera diusut.

Sementara itu, akun Instagram parenting @ibupedia_id membagikan unggahan bahwa ini bukan pertama kalinya ada kartun yang memuat unsur LGBTQ. Dalam akun tersebut menyebutkan beberapa kartun seperti The Loud House, Onward, Steven Universe yang menyisipkan adegan-adegan atau karakter yang mengarah ke LGBTQ.

Memang sebagian besar kartun tersebut tayang di luar negeri dan sudah menjadi hal yang “biasa” dikonsumsi oleh anak-anak yang terpapar budaya barat. Namun, di dalam unggahannya, akun @ibupedia_id juga menyebutkan bahwa anak-anak usia 4 tahun ke bawah belum dapat memahami pengertian tentang gender dan orientasi seksual.

Di Indonesia, isu soal penyisipan unsur-unsur LGBTQ mulai menjadi perhatian khusus terutama bagi para orang tua. Hal ini mengindikasikan hal positif yaitu adanya kesadaran para orang tua untuk menjaga generasi dari paparan budaya dan konsep yang menyesatkan.

Peran serta pemerintah dan lembaga terkait diperlukan dengan segera mengingat ancaman paham-paham LGBTQ yang semakin gencar dan di depan mata.

Artikel Terbaru

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

Malang – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

artikel yang mirip

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

Malang – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.