HomeHeadlineKepala Desa se-Indonesia Beri Ganjar Jersey Nomor 8, Kode Apa Yah?

Kepala Desa se-Indonesia Beri Ganjar Jersey Nomor 8, Kode Apa Yah?

Published on

spot_img

 648 total views

INN NEWS – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) memberikan jersey klub bola asal Inggirs Manchester United (MU) kepada Ketua Dewan Pembina DPP PAPDESI, Ganjar Pranowo.

Jersey tersebut diberikan langsung Ketua DPP PAPDESI Wargiyati usai Ganjar membuka rapat kerja nasional (Rakernas) DPP PAPDESI ke-2 dengan tema ‘Mendorong Pemerintah Segera Mengesahkan Revisi Terbatas UU No 6 tahun 2014 tentang Desa’.

Uniknya, jersey diberikan nomor punggung delapan (8) dan bertuliskan nama Ganjar.

Ganjar tampak gembira menerima hadiah tersebut lantaran Manchester United adalah klub yang didukung dan disukainya selama ini.

Ganjar menilai, jersey itu sebagai simbol seseorang harus kuat mental dalam medan perjuangan.

“Dari jersey ini kita bisa belajar bahwa siapapun harus kuat mental dari segala medan,” tulis Ganjar di instagramnya @ganjar_pranowo, dipantau Rabu (27/9/2023).

Ganjar menyampaikan terima kasih, atas kerjasama dan pengabdian para kepala desa se-Indonesia kepada masyarakat.

“Makasih ya temen-temen kepala desa atas segala kehangatan dan persaudarannya selama ini,” ujar Ganjar.

Sementara Wargiyati mengatakan angka delapan di jersey itu dianggapnya bagus.

“Angka delapan itu kan menurut saya angka yang paling bagus. Angka delapan itu enggak ada putusnya, enggak ada putus-putusnya kan, berkelanjutan terus,” kata Wargiyati usai kegiatan, Selasa (26/9).

Terkait dengan penafsiran warna, angka dan pemberian jersey dari kepala desa kepada Ganjar tersebut, Wargiyati mempersilakan publik menafsirkan masing-masing.

Dalam pembukaan rakernas tersebut, Ganjar yang berprinsip ‘Tuanku ya Rakyat’ ini meminta kepada para kepala desa untuk mengutamakan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat desa.

“Saya titip ya, mari kita bicara betul-betul kepentingan desa, makmurkan desa dan warganya,” pesan Ganjar.

Hadir dalam rakernas DPP PAPDESI ke-2 ini lebih dari 1.000 kepala desa dari seluruh Indonesia.

 

Artikel Terbaru

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritik Pedas Gadis Asmat: Mahasiswa Papua Jangan Salahgunakan Beasiswa Negara!

INN NEWS - Desy Boban, seorang mahasiswi asal Asmat yang menempuh pendidikan di IPB University barubaru ini menyampaikan kritik tajam dan emosional lewat media sosialnya. 

artikel yang mirip

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).