169 total views
INN NEWS – Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu menyentil keputusan relawan Pro Joko Widodo (Projo) yang secara cepat memberikan dukungan ke Bacapres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto sebagai Capres di Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Adian melalui sebuah rekaman suara di Kantor PDIP Jawa Timur baru-baru ini , diterima Selasa, 17 Oktober 2023 siang.
Wakil Koordinator Tim Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo itu menilai Projo dalam keadaan panik kala itu hingga membuat keputusan terburu-buru.
Menurutnya Projo dalam kondisi bingung dan panik.
Buktinya, acara Rakernas ke-6 Projo ditutup lebih awal. Harusnya agenda Rakernas itu berlangsung 2 hari yakni 14-15 Oktober 2023, namun keburu diakhiri dan dilanjutkan deklarasi di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
“Kemarin kan bingung. Kan seharusnya acaranya 2 hari, 14-15 (Oktober). Tiba-tiba ditutup hari pertama doang. Dari situ sudah bingung, sudah panik. Sudah galau lah,” kata Adian.
Adian menyebut Projo terburu-buru mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo di Pilpres 2024.
Menurutnya, Projo sudah salah menafsirkan gestur Jokowi yang memukul gong sebanyak delapan kali saat membuka Rakernas Projo.
“Delapan kali (pukul) gong itu untuk pemilihan presiden ke-8. Mereka berpikir sesuai keinginan mereka bahwa pukulan 8 kali gong itu 08 (Prabowo). Bukan, itu presiden ke-8,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Projo Budi Arie menilai pukulan gong sebanyak 8 kali yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rakernas ke-VI memiliki makna atau menandakan sinyal dukungan untuk Prabowo Subianto yang selama identik dengan angka 08.
“Sabar gimana itu sudah gongnya 8 kali, gong 8 kali masa bukan sinyal?” Ujar Budi Arie usai deklarasi Prabowo sebagai capres 2024 di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, melansir detikNews, Sabtu (14/10).
Budi pun mengartikan pukulan 8 kali itu mengarah kepada 08. Di mana, 08 merupakan sandi yang tersemat pada diri Prabowo ketika masih aktif di Komando Pasukan Khusus.