401 total views
INN Internasional – Kerusuhan kembali pecah di Bangladesh pada Minggu. Setidaknya 91 orang tewas dan ratusan lainnya luka.
Ratusan orang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. Bus hingga toko garmen tampak dibakar massa.
Pihak kepolisian menembakkan gas air mata dan peluru karet. Aksi itu demi merespons pemblokiran jalan utama di ibu kota Dhaka.
Jumlah korban jiwa pada kerusuhan merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah modern Bangladesh.
Dikutip dari CBS News, Senin, para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri PM Sheikh Hasina menyusul protes bulan lalu yang dimulai oleh mahasiswa yang menyerukan agar sistem kuota untuk pekerja di pemerintah diakhiri.
Adapun, saat kekerasan kembali terjadi pada Minggu (4/8/2024), Hasina mengatakan, pengunjuk rasa telah melakukan “sabotase” dan menyebut kerusuhan yang terjadi bukan lagi dilakukan oleh mahasiswa, melainkan penjahat.
Selama tiga pekan terakhir, negara Asia Selatan dengan populasi sekitar 170 juta itu berada dalam kekacauan akibat protes yang dipimpin oleh mahasiswa yang menuntut reformasi terhadap kuota pekerjaan pemerintah.