HomeTrendingPDIP Pilih Sendiri daripada Gabung KIM Plus di Pilgub Jakarta: is not...

PDIP Pilih Sendiri daripada Gabung KIM Plus di Pilgub Jakarta: is not for sale

Published on

spot_img

 285 total views

JAKARTA – PDIP sedang mencari kesempatan untuk tetap bersaing dalam Pilkada Jakarta. Saat ini, PDIP mempertimbangkan mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, untuk berpasangan dengan Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta.

Diketahui bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus telah mengusung pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono. Tambahan kekuatan dari KIM termasuk partai-partai pendukung Anies Baswedan dalam Pilpres, seperti NasDem, PKS, dan PKB.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menyatakan bahwa pihaknya masih optimistis dengan peluang yang ada dan terbuka untuk bekerja sama dengan partai lain guna mendukung pasangan Anies-Hendi.

Menurut Said Abdullah, Anies Baswedan adalah salah satu nama yang paling kuat dipertimbangkan oleh PDIP untuk diusung, dengan rencana untuk memasangkan Anies dengan Hendrar Prihadi atau Hendi, kader PDIP.

“Kami lagi berupaya sedemikian rupa masih dengan partai-partai lain sebisa mungkin sebelum tanggal 27 kami cari peluang. Kalau peluangnya dapat kami akan bawa Anies sebagai orang pertama dan Hendi sebagai orang kedua,” ucap Said, di Senayan, Jakarta pada Senin (19/8).

Said mengungkapkan bahwa PDIP sebelumnya sempat berencana mendukung Anies Baswedan dengan Hendi, dan ia bahkan sudah berkomunikasi langsung dengan Anies.

 Saat ini, mereka hanya berharap masih ada kesempatan sebelum masa pendaftaran dibuka pada 27 Agustus. Namun, jika akhirnya tidak menemukan mitra koalisi, PDIP akan menyampaikan kepada publik bahwa mereka tidak dapat mengusung calon dalam Pilkada Jakarta.

“Kalau toh pada akhirnya kami tidak bisa, katakanlah karena sudah KIM Plus terkonsolidasi, kami tidak punya kawan lagi untuk maju ya apa boleh buat?. Kami akan berbicara kepada rakyat pada waktunya mungkin oleh Pak Sekjen bahwa PDI Perjuangan tidak bisa mencalonkan untuk Pilkada DKI yang akan datang,” ucapnya.

Tak hanya itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Adian Napitupulu juga menyinggung kans partainya mendukung Anies Baswedan di Jakarta.

Ia menyebut, masih ada kemungkinan-kemungkinan yang terjadi hingga hari terakhir pendaftaran pasangan calon pada 29 Agustus nanti.

“Nah, sampai tanggal 29 [Agustus] ada enggak yang kemudian tadinya tidak dukung Anies, lalu dukung Anies? Mungkin dong. Kemungkinan sama saja besarnya,” tutur dia.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa partainya tak akan bergabung bersama dengan partai lainnya di KIM Plus tersebut.

“Artinya bahwa kemarin beberapa hari yang lalu Partai A masih dukung Anies, lalu berubah. Ada Partai B masih dukung Anies lalu berubah,” imbuh Adian.

“Nah, sampai tanggal 29 [Agustus] ada enggak yang kemudian tadinya tidak dukung Anies, lalu dukung Anies? Mungkin dong. Kemungkinan sama saja besarnya,” tutur dia.

“Jelas [tidak bergabung]. PDI Perjuangan is not for sale,” pungkasnya.

Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa partainya tak akan bergabung bersama dengan partai lainnya di KIM Plus tersebut.

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.