392 total views
INN Internasional – Yohanes Ryaldi Wanma seorang GenZ asal Papua yang berhasil meraih beasiswa prestisius dan kini menempuh pendidikan S2 di Amerika Serikat, menjadi inspirasi bagi banyak pelajar Indonesia.
Laki-laki yang akrab disapa Anes ini telah membuktikan bahwa keterbatasan wilayah asalnya tidak menghalangi dirinya untuk meraih pendidikan tinggi.
Bahkan, sejak Agustus 2024, Anes sudah resmi menapakkan kaki di Florida, Amerika Serikat, dan melanjutkan studinya di bidang Master Degree in Tourism and Hospitality Management di University of Florida.
Kesempatan emas ini diperoleh Anes setelah ia lolos seleksi beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Ia memilih jurusan ini karena ingin melanjutkan pendidikan di bidang yang sama seperti yang ia tekuni sebelumnya.
Diketahui, Anes menamatkan SS1 di Universitas Pattimura Ambon dengan mengambil jurusan pendidikan ekonomi dengan konsentrasi manajemen pariwisata.
Menurut Anes, meski menjalani kehidupan sebagai mahasiswa internasional penuh tantangan, seperti penyesuaian dengan bahasa Inggris dan sistem pembelajaran yang berbeda, ia tetap berhasil mengatur waktu dengan baik melalui jadwal harian dan to-do list mingguan.
“Salah satu tantangan terbesar yang saya rasakan adalah bahasa Inggris. Meski syarat bahasa sudah memenuhi, tetap saja ada kesulitan,” ucap Yohanes dalam wawancaranya bersama media INN Indonesia, pada Senin (14/10).
Ia juga menekankan pentingnya melakukan riset mendalam terkait kampus dan negara tujuan, serta menyesuaikan kualifikasi diri dengan persyaratan beasiswa yang ada.
“Kalau saya buat teman-teman yang mau studi di luar negeri, cari riset terkait mau kuliah di kampus mana/negara mana, kemudian sesuaikan dengan beasiswa mana yang bisa memberikan, jika pas buatlah diri kita memenuhi dengan kualilifikasi mereka dan cari tahu mereka maunya penerima beasiswwa seperti apa, biar sekali test kita bisa diterima, kemudian terkait di luar negeri tentunya manfaatkann waktu belajar untuk belajar bahasa inggris untuk syarat bahasa yang di minta oleh setiap kampus, dan terus asah sampai baik,” tambahnya.
Anes pun mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu sebelum kuliah untuk memperdalam kemampuan bahasa Inggris dan terus mengasah kemampuan membaca, karena sistem pendidikan di luar negeri seringkali mengharuskan mahasiswa membaca banyak artikel dan buku.
Sebagai bagian dari generasi yang kreatif dengan teknologi, Anes juga mendorong anak muda Indonesia terkhususnya GenZ untuk menggunakan teknologi sebagai sarana belajar dan saling memotivasi.
“Sebagai generasi yang dibilang generasi yang kreatif dengan teknologi, teman-teman gen Z bisa belajar banyak hal dari teknologi manfaatkan itu sebagai sarana belajar dan memotifasi satu dengan lainnya. Sehingga kelak kita bisa mewujudkan bonus demografi indonesia di tahun 2045 untuk indonesia emas.,” ujarnya penuh semangat.
Walaupun keterbatasan ekonomi, Anes selalu diberi kesempatan menempuh pendidikan dengan beasiswa.
Tak cuma beasiswa LPDP saat kuliah S2, Anes juga sebelumnya bersekolah lewat beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADem) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Saat sekolah di SMA Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta, ia mendapatkan beasiswa ADem.
Kemudian, semasa kuliah S1 pun ia berhasil mendapatkan beasiswa ADik. Dengan demikian, artinya Yohanes berhasil sekolah hingga kuliah S2 gratis lewat beasiswa.
Perjalanan Anes dari daerah asalnya hingga menempuh pendidikan di Amerika Serikat tidak hanya menginspirasi banyak orang, tetapi juga menjadi bukti bahwa dengan tekad kuat dan perencanaan yang baik, kesempatan untuk meraih pendidikan internasional bisa diraih oleh siapa saja.