743 total views
JAKARTA – Survei terkini dari Lembaga survei nasional Indikator Politik Indonesia merilis sebanyak 49,2 persen masyarakat inginkan adanya oposisi untuk pemerintahan Presiden Prabowo Subianto 5 tahun mendatang.
Survei ini diambil dalam kurun waktu 10-15 Oktober 2024, tentunya sebelum pemerintahan beralih dari pemerintahan Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
Saat ditanya mengenai pendapat mengenai kelompok koalisi dan oposisi pemerintah di DPR, mayoritas menginginkan adanya kelompok oposisi pemerintahan.
Dalam paparannya, founder sekaligus peneliti utama Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, sebanyak 49,2 persen dari 1.200 sampel menginginkan oposisi yang kuat di DPR untuk mengontrol jalannya pemerintahan Prabowo.
Sementara 36,4 persen berpendapat partai-partai politik di DPR sebaiknya bergabung dengan koalisi pendukung pemerintahan Prabowo.
“Memang 49 persen mengatakan harus ada oposisi, 36 persen mengatakan partai-partai kita sebaiknya bergabung dalam koalisi pendukung Pak Prabowo,” kata Burhanuddin.
Meski mayoritas, angka ini tidak mencapai 50 persen responden.
Diketahui, nformasi penting disajikan secara kronologis dengan menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1200 orang.
Dengan asumsi metode simpel random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar +2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Lembaga Survei Indikator juga melakukan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi respondenterpilih (spot check).


