250 total views
JAKARTA – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai kembali jadi perhatian publik usai mengungkapkan alasan pihaknya membutuhkan anggaran Rp 20 triliun dari yang semula Rp 64 miliar dalam rapat dengan Komisi XIII DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
Pigai menyebutkan salah satu alasan karena adanya penambahan staf di Kementerian HAM.
“Saya sampaikan mengapa kami membutuhkan dukungan. Setelah saya hitung kekuatan personel saya yang ada sekarang 188 staf Pak. Dengan adanya struktur baru saya membutuhkan 2.544 staf. Dari 2.544 staf ini, hanya dari dukungan gajinya berapa kita?” kata Pigai.
Diungkapkannya, 188 staf saja membutuhkan anggaran Rp 14 miliar, apalagi jika karyawan bertambah menjadi ribuan. Belum lagi, menurut dia, terkait dengan tunjangan gaji hingga biaya pembangunan.
“Saya kira adapun satu program saja yang saya ingin sampaikan selain yang lain sudah dibaca di media tentang universitas itu tidak perlu saya jelaskan Bapak/Ibu sekalian dan pimpinan Komisi XIII sudah tahu lah,” tambahnya.
Ia mengatakan satu program yang dibuat perlu menyentuh 280 juta jiwa. Pigai juga menyampaikan keinginan membentuk 83 ribu kelompok yang siap terjun ke lapangan.
“Satu program saja yang saya ingin sampaikan. Saya mau membumikan HAM seantero nusantara. Saya mau membumikan karena program hal itu adalah program yang menyentuh individu langsung berarti program yang menyentuh 280 juta orang. Mengubah mindset karena itu lah saya targetkan 83 ribu kelompok,” ujar Pigai.
“Dan saya sudah bentuk tim saya di lapangan 1.007 tim yang siap bekerja dan nanti di dalam perjalanan kita akan meng-organize pasukan-pasukan kami dan nanti lebih mudah, karena kita bentuk kantor wilayah,” tambahnya.
Dikatakan satu kantor itu bisa diberi anggaran Rp 100 juta. Lantaran hal itu, menurut dia, permintaan anggaran Rp 20 triliun realistis.
“Dari 83 ribu kelompok yang basisnya itu di pedesaan yang kita siapkan. 1 kelompok atau 1 wilayah saya kita kasih Rp 100 juta,” ujar Pigai.
“Untuk mencapai Rp 20 triliun saya mempunyai lebih dari 200 program yang tidak perlu saya sebut. Baru 1 program saja udah Rp 8,3 triliun. Andaikan dengan gaji dan tunjangan yang tadi saya sebut Rp 1,3 triliun maka sudah Rp 9,5 triliun. Belum lagi program-program lebih dari 200 program yang saya siapkan. Kalau pimpinan berkenan saya bisa bikin lebih dari 1.000 program,” pungkasnya.
Pigai Dicecar Anggota Yasonna Laoly
Sementara itu, Anggota Komisi XII DPR Yasonna Laoly mencecar Pigai di kesempatan yang sama terkait penambahan anggaran Rp20 triliun.
Dia menilai permintaan tambahan anggaran itu harus realistis.
“Saya kira apa sebab teman-teman dan banyak masyarakat kaget dan lompatan angka itu sangat besar. Ideal mungkin saja ideal ya, tetapi realitas juga harus tetap kita lihat Kementerian HAM bagian dari Kementerian Hukum dan HAM,” kata Yasonna.
Eks Menteri Hukum dan HAM itu menilai kondisi ekonomi negara belum baik. Karena masih ada defisit APBN sekitar Rp600 Triliun.
Sedangkan, utang negara dengan jatuh tempo diperkirakan akan mencapai Rp 800 triliun. Maka, kata Yasonna, menjadi wajar jika banyak yang kaget dengan permintaan anggaran Rp20 triliun itu.
“Jangan nanti semangat pak menteri, realitasnya jauh dari harapan dalam pembahasan-pembahasan anggaran. Pertarungan anggaran di lintas kementerian dengan Kemenkeu, dan lain-lain bisa membuat Pak menteri bisa patah arang. Harus realistis,” ujar Yasonna.