HomeTrendingKetika Mantan Presiden Turun Kelas Ngurus Pilkada 

Ketika Mantan Presiden Turun Kelas Ngurus Pilkada 

Published on

spot_img

 438 total views

INN NEWS – Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi Kembali jadi sorotan akibat bertemu secara terbuka dengan sejumlah calon kepala daerah Pilkada 2024.

Terbaru Jokowi baru bertemu dengan Cagub-cawagub Jateng (Ahmad Lutfi-Taj Yasin), Cagub Jakarta (Ridwan Kamil), dan Cawali dan cawawali Solo (Respati Ardi-Astrid Widayani).

Langkah Jokowi itu dinilai tak mencerminkan diri sebagai bapak bangsa, bapak yang dimiliki seluruh warga negara Indonesia, bukan calon tertentu saja.

Kritikan datang dari Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy yang menyoroti Jokowi yang masih terlibat dalam Pilkada 2024.

Kata Roni, mengutip Tempo (7/11), meski tidak ada larangan terkait hal itu, Jokowi seharusnya membuktikan bahwa ia adalah sosok negarawan.

“Sebagai mantan presiden yang ikut mengurusi Pilkada, tentu masyarakat tidak melihat Jokowi sebagai sosok guru bangsa,” kata Ronny.

Ronny mengakui sikap keberpihakan Jokowi tersebut memang dijamin dalam konstitusi. Apalagi saat ini Jokowi tidak lagi memegang kendali atas pemerintahan.

Namun keterlibatan Jokowi dalam Pilkada harus dilihat dari sisi kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya berharapnya Pak Prabowo bersikap netral dan tidak mengulangi apa yang sudah terjadi sebelumnya saat Jokowi memerintah,” kata Ronny.

Sinyal keterlibatan Jokowi di Pilkada kata Ronny terlihat kentara di Pilkada Jateng, Jakarta dan Sumatera Utara. Di Pilkada Sumut, salah satu kandidat calonnya yaitu menantu Jokowi, Bobby Nasution.

Menurut dia, Jokowi akan menggunakan pola yang sama ketika dia mendukung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

“Ini hanya pengulangan dari apa yang terjadi sebelumnya,” imbuhnya.

Ronny mengatakan selama musim kampanye Pilkada, sejumlah kepala daerah datang mengunjungi Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah. Para calon kepala daerah itu, ujar dia, memang datang untuk mendapatkan arahan dan dukungan.

“Ya ketika mantan presiden mengurusi Pilkada, artinya turun kelas,” pungkasnya.

 

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.