143 total views
INN INTERNASIONAL – James David Vance atau JD Vance (40) tak lama lagi akan dilantik sebagai wakil presiden (wapres) AS usai memenangkan Pilpres bersama presiden terpilih Donald Trump.
Vance merupakan Senator asal Ohio yang lahi ada 2 Agustus 1984.
Mengutip US News, Vance bakal menggeser Dan Quayle yang merupakan wakil presiden termuda ketiga AS. Saat itu usia Quayle 41 tahun.
Ia terpilih sebagai JD Senator AS untuk negara bagian Ohio pada tahun 2022 dan dilantik pada tanggal 3 Januari 2023.
Ia lahir dengan nama James Donald Bowman pada tanggal 2 Agustus 1984 (saat ini umurnya 40 tahun) dan dibesarkan di Middletown, Ohio, sebuah kota manufaktur Amerika yang pernah berkembang pesat di mana penduduk Ohio dapat hidup dengan puas, kehidupan kelas menengah dengan pendapatan tunggal.
Seiring berjalannya waktu, banyak dari pekerjaan yang baik itu menghilang, dan keluarga JD mengalami dampaknya bersama dengan banyak orang lain.
Vance pernah mengabdi kepada negara Amerika dengan turut dalam Perang Irak. Ia kemudian bekerja sebagai juru tulis hakim federal setelah lulus dari lulus dari Universitas Negeri Ohio dan Sekolah Hukum Yale.
Beralih dari dunia hukum ke dunia investasi teknologi, JD Vance kemudian bergabung dengan Mithril Capital milik Peter Thiel pada tahun 2017.
Nama Vance awalnya dikenal lewat memoarnya yang terbit pada tahun 2016, “Hillbilly Elegy,” sebuah kisah laris tentang keluarganya di Appalachian dan kehidupan sederhana di Rust Belt, yang menyuarakan rasa benci kaum pekerja di pedesaan Amerika yang tertinggal.
Saat itu, memoarnya sudah menyentuh hati rakyat kelas pekerja Amerika yang tengah bergulat dengan stagnasi ekonomi, kecanduan narkoba, dan keterasingan budaya.
Buku itu dibuat menjadi film nominasi Oscar yang dibintangi Glenn Close dan Amy Adams, dan Vance memanfaatkan kisah pribadinya untuk menjadi komentator yang dicari.
Vance menarik perhatian Trumpworld ketika bukunya diambil oleh putra tertua mantan presiden, Don Jr. — yang sekarang menjadi teman dekat dan pengagum Vance, dan kabarnya memiliki pengaruh besar dalam pencalonannya sebagai wakil presiden.
Dia mendukung gerakan America First yang antiimigrasi dan menganut isolasionisme. Vance lebih condong ke kanan dalam banyak isu termasuk aborsi, di mana ia mendukung seruan untuk legislasi federal.
Vance dulu sempat vokal mengkritik keras Trump. Lalu pada 2022, Vance masuk kongres atas bantuan Trump. Keadaan berbalik drastis. Vance kini menjadi senator dan pendukung vokal Trump.