HomeGaya HidupSemakin Canggih, Berikut 5 Profesi yang Berpotensi Digantikan AI

Semakin Canggih, Berikut 5 Profesi yang Berpotensi Digantikan AI

Published on

spot_img

 444 total views

INN NEWS – Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin canggih. Salah satu inovasi yang banyak digunakan, baik untuk keperluan personal maupun bisnis, adalah Artificial Intelligence (AI).

Kemampuan AI diakui sangat membantu, dengan jumlah penggunanya yang terus meningkat.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Microsoft, sekitar 90% karyawan di Indonesia menggunakan AI untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

Namun, di sisi lain, kemajuan dan penggunaan AI dapat menjadi tantangan bagi beberapa profesi yang berpotensi tergantikan oleh teknologi ini. Lalu, profesi apa saja yang berpotensi tergantikan oleh AI di masa depan?

Customer Service Representatives

Chatbot dan asisten virtual bertenaga AI semakin banyak menangani pertanyaan pelanggan dan tugas dukungan. Sistem ini dapat memberikan respons yang cepat dan akurat untuk pertanyaan umum, mengurangi kebutuhan akan agen layanan pelanggan manusia.

Sebab AI terus meningkat dalam memahami dan menghasilkan bahasa alami, kemungkinan akan mengambil alih interaksi layanan pelanggan yang lebih kompleks.

Data Entry

Sifat entri data yang berulang menjadikannya tugas yang ideal untuk otomatisasi. AI dan algoritme pembelajaran mesin dapat secara akurat memasukkan, memproses, dan mengelola data dalam jumlah besar jauh lebih cepat daripada manusia. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga meminimalkan kesalahan, membuat petugas entri data manusia kurang diperlukan.

Telemarketer

Sistem berbasis AI dapat melakukan tugas telemarketing, seperti melakukan panggilan dan mengirimkan pesan bernaskah, lebih efisien daripada manusia. Sistem ini juga dapat menganalisis respons pelanggan dan menyesuaikan pendekatan mereka secara real-time, yang mengarah ke tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam kampanye penjualan dan pemasaran.

Accountants and Bookkeepers

AI dapat mengotomatiskan banyak tugas akuntansi, termasuk pembukuan, persiapan pajak, dan analisis keuangan. Sistem AI dapat dengan cepat memproses data keuangan, mengidentifikasi perbedaan, dan menghasilkan laporan, mengurangi kebutuhan akan akuntan manusia. Pergeseran ini memungkinkan bisnis untuk merampingkan operasi keuangan mereka dan memangkas biaya.

Receptionists

Sistem penerimaan bertenaga AI dapat menangani tugas-tugas seperti menjawab panggilan, menjadwalkan janji temu, dan menyapa pengunjung.

Sistem ini dapat mengenali dan merespons perintah suara, mengelola kalender, dan memberikan informasi kepada pengunjung, membuat resepsionis manusia kurang penting di banyak lingkungan kantor.

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.