HomeTrendingKedewasaan Demokrasi di Maluku Utara: Tripel Minoritas Memimpin 

Kedewasaan Demokrasi di Maluku Utara: Tripel Minoritas Memimpin 

Published on

spot_img

 508 total views

TERNATE, INNINDONESIA.COM – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku Utara (Malut) 2024 sangat menarik perhatian publik tanah air. Terutama kepada Paslon nomor 4 Sherly Laos-Sarbin Sehe.

Keduanya unggul dalam quick count atau perhitungan cepat sejumlah lembaga survei usai pencoblosan pada 27 November lalu.

Mereka mengalahkan tiga kandidat lainnya dengan presentase sangat jauh.

Diketahui Sherly merupakan istri dari mendiang Benny Laos, Cagub Malut yang meninggal akibat kecelakaan speed boat saat berkampanye.

Partai pengusung kemudian memilih Sherly untuk menggantikan suaminya.

Berangkat dari ibu rumah tangga yang aktif mendampingi suami saat menjadi Bupati Morotai dan aktif di sejumlah organisasi kemasyarakatan, takdir akhirnya membawa Sherly untuk menjadi gubernur perempuan pertama yang memimpin Malut.

Ini tak mudah, sebab tak hanya seorang perempuan, Sherly juga datang dari etnis Tionghoa dan beragama Kristen.

Apalagi Malut belum pernah dipimpin oleh Gubernur non Muslim, juga perempuan, belum lagi etnis di luar daerah kesultanan itu.

Untuk meraih kemenangan di Malut yang mayoritas penduduknya beragama Muslim, butuh kedewasaan berdemokrasi. Sebab dalam Pemilu Indonesia sangat sensitif dengan isu suku, rasa, dan agama (SARA).

Namun bukan hanya karna nama besar suaminya, kecerdasan, dan respon politik Sherly mampu mencuri perhatian masyarakat.

Banyak isu negatif yang menerpanya, apalagi jelang pencoblosan. Terutama isu agama. Namun Sherly tak lengah untuk membuktikan ke masyarakat bahwa ia mampu membawa Malut bangkit dan berjaya.

Masyarakat Malut rupanya sudah dewasa dalam berdemokrasi, isu-isu ras dan agama tak membuat mereka berhenti mendukung Sherly.

Mereka seolah menaruh harapan besar ke sosok yang mereka nilai mampu membawa Malut berjaya. Sebab Sherly sewaktu mendampingi mendiang suaminya, mereka mampu membawa Morotai dalam jalan kemajuan.

Sherly banyak sekali melakukan aktivitas-aktivitas yang mempromosikan pariwisata Malut.

Kedewasaan Demokrasi di Malut patut menjadi contoh bagi seluruh daerah di Indonesia.

Artikel Terbaru

Rupiah Anjlok Mendekati Krisis 1998, Peringatan Dini untuk Pemerintah!

INN NEWS - Sepekan setelah perdagangan pasar modal sempat dihentikan akibat koreksi tajam, nilai tukar rupiah kembali terpuruk ke level terendah pasca-pandemi Covid-19.

UU TNI, Ketua MKMK: Cacat Legislasi, Baru Pernah Setertutup Ini

INN NEWS - Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), I Dewa Gede Palguna, mengkritik keras proses pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru saja disahkan. 

Danantara Masih Tetap Direspon Negatif oleh Pasar

INN NEWS - Danantara, sebagai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, mendapat respons negatif dari pasar karena beberapa faktor yang saling berkaitan, berdasarkan sentimen dan analisis yang berkembang hingga saat ini, 26 Maret 2025. 

Lagu ‘Semua Kisah Kita di Solo’ dari Elizabeth Sudira, Nostalgia dan Cinta untuk Kota Bengawan

SOLO - Elizabeth Sudira, penyanyi dan penulis lagu asal Solo yang pernah menyandang gelar Putri Solo 2010, kembali menghadirkan karya yang membangkitkan rasa cinta dan nostalgia terhadap kota kelahirannya melalui lagu berjudul "Semua Kisah Kita di Solo". 

artikel yang mirip

Rupiah Anjlok Mendekati Krisis 1998, Peringatan Dini untuk Pemerintah!

INN NEWS - Sepekan setelah perdagangan pasar modal sempat dihentikan akibat koreksi tajam, nilai tukar rupiah kembali terpuruk ke level terendah pasca-pandemi Covid-19.

UU TNI, Ketua MKMK: Cacat Legislasi, Baru Pernah Setertutup Ini

INN NEWS - Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), I Dewa Gede Palguna, mengkritik keras proses pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru saja disahkan. 

Danantara Masih Tetap Direspon Negatif oleh Pasar

INN NEWS - Danantara, sebagai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, mendapat respons negatif dari pasar karena beberapa faktor yang saling berkaitan, berdasarkan sentimen dan analisis yang berkembang hingga saat ini, 26 Maret 2025.