HomeTrendingDari Praktik Money Politik hingga Dapat Kekuasaan, Lalu Mundur Gara-gara Es Teh

Dari Praktik Money Politik hingga Dapat Kekuasaan, Lalu Mundur Gara-gara Es Teh

Published on

spot_img

 278 total views

INN NEWS  – Ustaz Miftah Maulana Habiburrahman, dikenal sebagai Gus Miftah, Belakangan ini, pemuka agama tersebut kembali menuai kontroversi yang memicu perdebatan di masyarakat setelah menyindir pedagang es teh saat mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah baru-baru ini.

Dalam video yang beredar, Miftah menyebut penjual es teh dengan kata-kata kasar, menambah deretan kontroversi yang melibatkan dirinya.

Ia terlihat menyindir seorang pria bernama Sunhaji yang sedang berjualan es teh pada acara Magelang Bersalawat di akhir November 2024.

 Tindakan Miftah yang menghina Sunhaji memicu gelak tawa dari orang-orang di sekitarnya.

Tindakan kontroversi tersebut bukan kali pertama ia lakukan, Miftah juga sempat menuai kontroversi dan memancing kemarahan netizen.

Tindakannya yang dianggap tidak pantas untuk seseorang yang dikenal memahami agama, terjadi saat di depan publik, ketika ia terlihat menepuk kepala istrinya.

Meski mengaku hal tersebut hanya candaan, aksinya tetap memicu kekecewaan.

Pada Januari di Pamekasan, Madura, Miftah membagikan uang kepada jemaah, yang kemudian memunculkan tudingan politik uang menjelang Pilpres 2024. Kala itu ia menjadi bagian dari orang yang loyal mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

 Meskipun mendapat kritik, ia menegaskan bahwa uang tersebut adalah bentuk sedekah. Namun, aksinya tetap menimbulkan kontroversi dan memancing spekulasi tentang motif di balik pembagian uang tersebut.

Selain itu, pada tahun 2022, Miftah terlibat dalam kontroversi atas dugaan penghinaan terhadap Ustaz Khalid Basalamah.

Insiden ini terjadi ketika Miftah mengadakan pagelaran wayang di Pondok Pesantren Ora Aji, di mana ia melontarkan pernyataan yang dianggap merendahkan Ustaz Khalid, sehingga memicu perdebatan di kalangan publik.

Akibat dari tindakan-tindakannya yang menimbulkan amarah di public, kini Miftah baru saja mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Pernyataan ini disampaikannya melalui video dari Sleman. Ia menjelaskan bahwa keputusan tersebut telah dipikirkan secara matang dan menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan karena tekanan atau permintaan dari pihak lain.

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.