338 total views
INN VIRAL – Akhir-akhir ini, tagar #KaburAjaDulu menjadi fenomena yang ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, terutama di X. Tagar ini mencerminkan kekecewaan dan ketidakpuasan warganet terhadap berbagai aspek kehidupan di Indonesia, mendorong mereka untuk berpikir tentang mencari peluang hidup di luar negeri.
Tren ini mulai digaungkan di platform media sosial X sejak Januari 2025, dengan beberapa akun mulai mencuitkan tagar ini, kemudian menjadi viral setelah beberapa influencer dan akun besar ikut serta.
Apa Alasannya?
Banyak warganet merasa bahwa peluang kerja di Indonesia terbatas, gaji tidak sebanding dengan biaya hidup yang meningkat, dan kurangnya inovasi serta keadilan dalam distribusi ekonomi.
Frustrasi terhadap kualitas hidup, termasuk kondisi infrastruktur, layanan kesehatan, dan pendidikan, membuat banyak orang ingin mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Masalah Kebijakan pemerintah yang dianggap tidak mendukung kesejahteraan rakyat, serta berbagai isu sosial dan politik yang membingungkan masyarakat, menjadi faktor pendorong lainnya.
Fenomena ini juga mencerminkan ‘brain drain’ atau migrasi tenaga kerja terampil dan berpendidikan tinggi ke luar negeri, mencari kesempatan lebih baik di negara-negara seperti Singapura, Jerman, Jepang, Amerika, dan Australia.
Komentar Warga X
@raffimulyaa: “Yuk #KaburAjaDulu aja guys, talenta lu di sini ga diapresiasi dan dihargai. Ga akan diliat lu, nepotisme di sini udah mendarah daging. ‘Nasionalisme’ di sini belakangan jadi kerangkeng aja.”
@barengwarga: “Memahami #KaburAjaDulu itu soal mencari kehidupan yang lebih baik karena di negara ini apa-apa sulit, kepastian hukum gak jelas, pemerintah ga becus, ekonomi buruk, diperes pajak gede gak dapet apa-apa.”
@Wufrans: “Gue curiga tagar #KaburAjaDulu itu sengaja dibuat ‘oknum’ yang punya agenda buat ngusir SDM yang berpotensi mengubah keadaan Indonesia jadi lebih baik. Nanti sisanya adalah hanya orang-orang yang lebih mudah disetir dan ga bisa melawan ketika ada ketidakadilan terjadi.”
Komentar-komentar ini menunjukkan bahwa ada perasaan kecewa dan frustrasi terhadap situasi di dalam negeri, mendorong banyak orang untuk mempertimbangkan atau bahkan mencari peluang di luar negeri untuk hidup yang lebih baik.