589 total views
JAKARTA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) resmi melakukan perombakan jajaran direksi dan komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang digelar pekan lalu.
Salah satu keputusan yang menjadi sorotan adalah pemberhentian Budi Waseso, yang lebih dikenal dengan nama Buwas, dari posisi Komisaris Utama (Komut) merangkap Komisaris Independen.
Posisi tersebut kini diisi oleh Sigit Widyawan, yang merupakan ipar dari mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Sigit Widyawan, kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 14 Juli 1965, bukanlah wajah baru di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia memiliki rekam jejak panjang sebagai komisaris di beberapa perusahaan pelat merah.
Pada periode 2015–2018, Sigit menjabat sebagai Komisaris Independen PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan kemudian menjadi Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dari tahun 2018 hingga Maret 2025.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Roda Pembangunan Jaya pada 2003–2015. Pendidikan Sigit meliputi gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 1998 dan Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia (UI) pada 2001.
Sigit Widyawan adalah suami dari Nining Roni Widyaningsih, sepupu Jokowi, yang merupakan putri dari Miyono Suryo Sarjono, kakak tertua ibunda Jokowi, Sujiatmi.
Hubungan keluarga ini membuat Sigit dikenal sebagai ipar Jokowi, sebuah fakta yang memicu perhatian publik dan diskusi di media sosial terkait penempatan kerabat mantan presiden di posisi strategis BUMN.
Budi Waseso, yang menjabat sebagai Komisaris Utama SIG sejak 1 Desember 2023, diberhentikan setelah hanya menjabat selama kurang lebih satu setengah tahun.
Buwas, purnawirawan Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktur Utama Perum Bulog, dikenal sebagai figur berpengalaman di berbagai sektor publik.
Penggantian ini menjadi bagian dari restrukturisasi menyeluruh yang dilakukan SIG untuk memperkuat posisi perusahaan di tengah dinamika bisnis nasional dan global.
Selain pergantian Komisaris Utama, RUPST SIG juga memutuskan sejumlah perubahan lain. Donny Arsal diberhentikan dari posisi Direktur Utama dan digantikan oleh Indrieffouny Indra, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Padang, anak usaha SIG.
Perubahan juga terjadi pada nomenklatur jabatan direksi, seperti Direktur Supply Chain yang kini menjadi Direktur Sales dan Marketing (diisi oleh Dicky Saelan), Direktur Bisnis dan Pemasaran menjadi Direktur Pengembangan Bisnis dan Strategi (Dennis Pratistha), serta Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio menjadi Direktur Keuangan dan Risk Management (Sigit Prastowo).
Andriano Hosny Panangian, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan, kini diangkat sebagai Wakil Direktur Utama.
RUPST juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp648,75 miliar dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp719,76 miliar, yang berarti 90,13% laba dialokasikan untuk pemegang saham, sementara sisanya menjadi cadangan. Langkah ini disebut sebagai kebijakan terukur untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan di tengah tantangan ekonomi dan industri.
Penunjukan Sigit Widyawan sebagai Komisaris Utama memicu beragam reaksi di kalangan publik. Sejumlah warganet di media sosial membandingkan fenomena ini dengan isu nepotisme di negara lain, bahkan menyebut kasus mantan presiden Korea Selatan yang tersandung skandal serupa.
Meski demikian, SIG menyatakan bahwa perombakan ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan.
Susunan terbaru Dewan Komisaris dan Direksi PT Semen Indonesia adalah sebagai berikut:
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Sigit Widyawan
- Komisaris: Christina Aryani, Lydia Silvanna Djaman, Satya Bhakti Parikesit
- Komisaris Independen: Agung Budi Mulyanto, Saor Siagian, Ratna Irsana
- Direktur Utama: Indrieffouny Indra
- Wakil Direktur Utama: Andriano Hosny Panangian
- Direktur Sales dan Marketing: Dicky Saelan
- Direktur Pengembangan Bisnis dan Strategi: Dennis Pratistha
- Direktur Keuangan dan Risk Management: Sigit Prastowo
- Direktur Human Capital: Hadi Setiadi
- Direktur Operasi: Reni Wulandari