HomeTrendingMenteri P2MI Dorong Warga Jateng Kerja ke Luar Negeri untuk Tekan Pengangguran

Menteri P2MI Dorong Warga Jateng Kerja ke Luar Negeri untuk Tekan Pengangguran

Published on

spot_img

 661 total views

SEMARANG – Sebuah video pernyataan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menjadi viral di media sosial.

Dalam pernyataannya, Karding mendorong masyarakat, khususnya di Jawa Tengah, untuk bekerja ke luar negeri secara resmi sebagai upaya menekan angka pengangguran terbuka.

Pernyataan ini disampaikan saat talkshow dan peresmian Migrant Center di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, pada Kamis (26/6/2025).

Karding menyebutkan bahwa Jawa Tengah memiliki hampir 1 juta pengangguran yang belum terserap di pasar kerja dalam negeri.

Ia mengajak masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk mempertimbangkan peluang bekerja di luar negeri sebagai solusi. “Di Jateng ada (hampir) 1 juta (pengangguran) yang belum terserap, anda (mahasiswa) calon (tenaga kerja) yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri,” ujarnya.

Menurut Karding, secara nasional, angka pengangguran di Indonesia telah melampaui 70 juta orang.

Dalam kondisi ini, bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil menjadi salah satu solusi utama untuk mengurangi angka pengangguran. Ia menegaskan bahwa bekerja di luar negeri bukan sekadar alternatif, melainkan pilihan utama untuk meraih karier global yang lebih baik.

“Justru bekerja di luar negeri jembatan kita menapak karier lebih bagus, karier global,” tambahnya.

Saat menjawab pertanyaan peserta terkait minimnya lapangan kerja dalam negeri, Karding menjelaskan bahwa isu tersebut bukan wewenangnya.

“Pertanyaan itu harusnya tanya Kemenaker, bukan saya. Karena yang bertanggung jawab soal penyerapan tenaga kerja dalam negeri itu Menaker, saya menyerap yang ke luar negeri,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa tugas Kementerian P2MI adalah memfasilitasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ingin bekerja di luar negeri secara legal dan aman.

Pernyataan Karding ini memicu beragam reaksi di media sosial. Sebagian warganet mendukung langkah ini sebagai solusi praktis di tengah tingginya angka pengangguran, sementara yang lain mempertanyakan minimnya upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Migrant Center yang diresmikan di Undip diharapkan menjadi pusat informasi dan pelatihan bagi calon PMI, memastikan mereka siap bersaing di pasar kerja internasional dengan aman dan terlindungi.

Karding menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa bekerja di luar negeri bukan hanya soal mencari nafkah, tetapi juga membuka peluang untuk membangun karier yang lebih baik di kancah global.

Langkah ini, menurutnya, sejalan dengan visi Kementerian P2MI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui peluang kerja internasional.

Artikel Terbaru

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...

Pelatihan Menulis Aksara Jawa di PKK Kelurahan Danukusuman: Menjaga Warisan Leluhur di Era Digital

INNNEWS— Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi, PKK Kelurahan Danukusuman menggelar...

artikel yang mirip

AI sebagai Komposer Baru: Krisis, Revolusi, dan Reinterpretasi Musikalitas

I tidak hanya membantu merekam melodi yang sudah kita buat; ia bisa mengajukan melodi, membuat harmoni, memproduksi beat utuh, bahkan menciptakan lirik yang secara emosional resonan—dan kini, ia bahkan memiliki "wajah" dan "suara" yang menghasilkan miliaran Rupiah.

Ketika Seorang Sukidi Membunyikan Alarm, dan Gereja Justru Diam

INNNEWS - Tulisan Sukidi di harian Kompas berjudul “Alarm bagi Demokrasi” (13 November 2025)...

Suara Kegusaran di Tengah Euforia Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan

INNNEWS - Hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan...