1,286 total views
LANGGUR, INNINDONESIA.COM – Selasa, 1 Juli 2025, sebuah insiden tragis terjadi di perairan Ohoi, Desa Debut, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, ketika sebuah longboat yang mengangkut mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terbalik akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
Insiden ini menyebabkan satu mahasiswa UGM, Septian Eka Rahmadi, meninggal dunia.
Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, sementara satu mahasiswa, Bagus Adi Prayogo, masih dalam pencarian oleh Tim SAR.
Hingga saat ini upaya penyelamatan dan pencarian korban hilang masih terus dilakukan.
Berdasarkan sumber resmi, berikut adalah kronologi dan fakta terbaru terkait kejadian tersebut.
Kronologi Kejadian
Menurut pernyataan resmi dari Universitas Gadjah Mada melalui Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes., insiden terjadi saat tujuh mahasiswa KKN-PPM UGM bersama lima warga lokal berlayar menggunakan dua unit speedboat menuju Pulau Wahru untuk mengambil pasir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Terumbu Karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR).
Rombongan berangkat pada pukul 11.00 WIT, dan kecelakaan terjadi pada pukul 15.28 WIT saat perjalanan kembali ke Desa Debut. Salah satu speedboat terbalik akibat kondisi cuaca buruk, yakni gelombang pasang dan angin kencang.
Berdasarkan laporan Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, longboat tersebut mengangkut tujuh penumpang. Tim SAR yang dikerahkan ke lokasi kejadian, yang berjarak sekitar 22,1 mil laut dari Pelabuhan PSDKP, berhasil mengevakuasi lima penumpang dalam kondisi selamat.
Satu mahasiswa, Septian Eka Rahmadi, ditemukan meninggal dunia, dan satu penumpang lainnya masih hilang hingga saat ini.
Operasi pencarian masih berlangsung dengan melibatkan 20 personel dari berbagai unsur, termasuk Tim Rescue Pos SAR Tual, TNI, Polairud Polda Maluku Tenggara, Bakamla, Dinas Pariwisata Kota Tual, dan masyarakat setempat.
Identitas Korban
Korban meninggal dunia, Septian Eka Rahmadi, adalah mahasiswa Program Sarjana Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM.
Menurut Rustamadji, Septian dikenal sebagai pribadi cerdas, bersahaja, dan berkomitmen dalam pengabdian masyarakat. UGM menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Septian dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Penanganan Pasca-Insiden
UGM, melalui DPKM dan fakultas terkait, sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, serta Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Maluku untuk memastikan penanganan darurat.
Universitas juga memberikan pendampingan psikologis dan dukungan logistik bagi mahasiswa yang terdampak, serta memfasilitasi pemulangan jenazah Septian Eka Rahmadi ke daerah asalnya dengan pendampingan dari pihak universitas.
Warga setempat juga turut membantu dalam proses evakuasi.
Korban yang meninggal dunia telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Karel Maluku Tenggara untuk penanganan lebih lanjut.
Tantangan dan Upaya Pencarian
Operasi pencarian korban yang masih hilang menghadapi tantangan berupa kondisi cuaca yang tidak bersahabat, dengan gelombang tinggi dan angin kencang.
Tim SAR gabungan, yang diberangkatkan pada pukul 16.00 WIT menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB), menargetkan tiba di Desa Danar, titik terdekat dari lokasi kejadian, pada pukul 17.30 WIT. Meski demikian, upaya pencarian terus dilakukan dengan koordinasi maksimal untuk menemukan korban yang masih hilang.
Tanggapan dan Duka CitaUGM menyampaikan pernyataan resmi melalui akun X @UGMYogyakarta, mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Septian Eka Rahmadi dan menyatakan bahwa pihak universitas terus berkoordinasi untuk mendukung proses pencarian dan penanganan insiden.
Pihak universitas juga menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa yang terdampak dan keluarga korban.
Kegiatan KKN-PPM UGM di Maluku Tenggara sendiri merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah berjalan sejak beberapa tahun lalu, dengan fokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.


