HomeUncategorizedAnwar Ibrahim Temui Jokowi Hari Ini di Istana Bogor, Perkuat Hubungan Malaysia-Indonesia

Anwar Ibrahim Temui Jokowi Hari Ini di Istana Bogor, Perkuat Hubungan Malaysia-Indonesia

Published on

spot_img

 81 total views

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) baru Malaysia, Anwar Ibrahim akan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Senin, 9 Januari 2023 di Istana Bogor.

Anwar didampingi istrinya Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail menumpangi pesawat khusus yang tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (8/1) sore.

Ini merupakan kunjungan resmi pertamanya sejak menjabat sebagai kepala pemerintahan Malaysia akhir November 2022.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Basuki Hadimuljono dan Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono menerima kedatangan Anwar. Anwar juga didampingi Menteri Luar Negeri Malaysia, Zambry Abdul Kadir, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Zafrul Abdul Aziz dan Wakil Duta Besar Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Adlan Mohd Shaffieq.

Dalam lawatannya ini, Anwar membawa misi untuk memperkuat hubungan Malaysia dan Indonesia.

“Saya mengharapkan lawatan ini akan dapat memperkukuhkan lagi hubungan kedua-dua negara di samping meneroka peluang kerjasama baharu terus menerusi perbincangan bersama Presiden Joko Widodo, InsyaAllah,” kata Anwar dalam cuitannya, Minggu (8/1).

Berbagai isu akan dibahas Anwar dan Jokowi, antara lain kerja sama ekonomi dan potensi investasi Malaysia di Ibu Kota Nusantara, perbatasan darat dan laut, serta perlindungan pekerja migran Indonesia.

Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

“Salah satu isu penting yang akan dibahas yakni kerja sama ekonomi dan investasi Malaysia di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” ujar Endra.

Kedua pemimpin juga akan bertukar pandangan mengenai perkembangan regional dan global, terutama situasi di Myanmar. Isu menangani minyak sawit karena Malaysia dan Indonesia adalah eksportir terbesar dunia, juga akan masuk dalam substansi dialog dua pemimpin.

Di sela-sela kunjungan tersebut, delapan Nota Kesepahaman (MoU) antara sektor swasta Malaysia dan Indonesia yang diperkirakan bernilai RM1,16 miliar atau sekitar Rp4,11 triliun akan ditandatangani.

Selain agenda bilateral, Anwar dijadwalkan akan memberikan kuliah umum tentang “Hubungan Strategis Malaysia-Indonesia” di hari yang sama.

Sebelumnya pada 30 Desember 2022 lalu, Presiden Joko Widodo menerima Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Seri Diraja Zambry Abdul Kadir beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terbaru

Kampanye Perdana Ganjar dari Merauke, Dibilang Paling Dekat dan Peduli Orang Papua

MERAUKE  - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo memulai langka awal kampanyenya...

Hindari Adu Gagasan, Gibran Calon Pemimpin Oportunis atau Boneka?

OPINI - Tidak hadirnya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di forum diskusi publik yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah menimbulkan banyak tanda tanya.

Analisis Machiavellisme, Pelanggaran Etik Berat Penguasa Negara

Dalam dunia politik, etika memegang peranan penting dalam membangun kepercayaan dan legitimasi pemerintahan. Pemimpin...

“Republik Ini Pengorbanan, Kenapa yang Baru Berkuasa Mau Bertindak Seperti Orde Baru?”

JAKARTA - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengecam keras ada pihak yang memakai cara tak beretika dan melawan konstitusi untuk meraih kekuasaan.

artikel yang mirip

Kampanye Perdana Ganjar dari Merauke, Dibilang Paling Dekat dan Peduli Orang Papua

MERAUKE  - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo memulai langka awal kampanyenya...

Hindari Adu Gagasan, Gibran Calon Pemimpin Oportunis atau Boneka?

OPINI - Tidak hadirnya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di forum diskusi publik yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah menimbulkan banyak tanda tanya.

Analisis Machiavellisme, Pelanggaran Etik Berat Penguasa Negara

Dalam dunia politik, etika memegang peranan penting dalam membangun kepercayaan dan legitimasi pemerintahan. Pemimpin...