257 total views
INN NEWS – Israel resmi menormalisasi hubungan diplomatik dengan salah satu negara Arab-Afrika, yakni Sudan pada Kamis, 2 Februari 2023. Ini yang keempat normasilasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.
Sebelumnya Israel telah menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko yang lebih dulu sepakat membuka lagi jalur diplomatik dengan Israel.
Pengumuman itu muncul setelah Israel dan Sudan sebelumnya sepakat menuju proses normalisasi hubungan pada pada Oktober 2020. Namun, saat itu kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat ini tak menjabarkan apakah normalisasi termasuk hubungan diplomatik antara kedua negara atau tidak.
Saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen pada Kamis, Kementerian Luar Negeri Sudan menyatakan telah menyepakati normalisasi penuh hubungan dengan Tel Aviv.
“Telah disepakati untuk bergerak menuju normalisasi hubungan antara kedua negara,” demikian bunyi keterangan Kemlu Sudan seperti dikutip AFP, Jumat (3/2).
Baca juga: Benjamin Netanyahu Menang Pemilu, Bahrain Pastikan Tetap Bermitra dengan Israel
Setelah sempat menutup diri soal normalisasi, Sudan akhirnya sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bagian dari kesepakatan Abraham Accords.
Abraham Accords merupakan kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko yang dimediasi oleh Presiden AS Donald Trump pada 2020.
“Selama kunjungan, yang dilakukan dengan persetujuan Amerika Serikat, para pihak menyelesaikan teks perjanjian tersebut,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel, seperti dikutip Reuters.
Penandatanganan keputusan normalisasi itu sendiri bakal dilakukan setelah pengalihan kekuasaan dari militer ke pemerintahan sipil di Khartoum.
Sudan selama ini dipimpin oleh militer sejak kudeta pada Oktober 2021 lalu. Peralihan pemerintahan dari militer ke sipil pun bakal menjadi langkah maju untuk membangun hubungan dengan Israel.
Baca juga: Sempat Panas, Turki-Israel Kian Hangat, Duta Besar Kembali Diaktifkan
“Upacara penandatanganan diharapkan berlangsung setelah pengalihan kekuasaan di Sudan kepada pemerintahan sipil yang akan dibentuk sebagai bagian dari proses transisi yang sedang berlangsung di negara itu,” bunyi pernyataan Kemlu Israel.
Normalisasi ini diharapkan bisa mempererat hubungan diplomatik Sudan dan Israel, termasuk dengan memiliki perwakilan di masing-masing negara.
Dalam kesempatan itu, Cohen dan Dewan Kedaulatan Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan juga membahas pendalaman kerja sama soal keamanan dan militer serta pertanian, menurut kantor kedaulatan Sudan.
Keduanya juga mendiskusikan persoalan energi, kesehatan, air, dan pendidikan.
Sudan tidak memiliki hubungan dengan Israel akibat sempat berperang dengan negara Zionis itu dalam Perang Enam Hari pada 1967. Perang itu membuat Israel sukses menduduki sebagian besar wilayah mereka.
Perang itu sendiri bukan hanya antara Israel dan Sudan, tapi juga negara-negara Arab lainnya. Saat itu, para pemimpin Arab pun berkumpul di Khartoum dan mengumumkan resolusi yang dikenal sebagai “three nos”.
Resolusi three nos antara lain menyatakan tak ada perdamaian, tak ada pengakuan, dan tak ada negosiasi dengan Israel. Selain karena perang, solidaritas terhadap Palestina juga menjadi batu ganjalan hubungan Israel dengan negara Arab.