178 total views
INN NEWS – Presiden China, Xi Jinping menyatakan siap berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Hal ini disampaikan Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen baru-baru ini usai Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Xi turut bicara tentang perang di Ukraina.
Menurut Reuters, Macron mengatakan Barat harus melibatkan China untuk membantu mengakhiri krisis dan mencegah ketegangan meningkat yang dapat memecah kekuatan global. Kendati demikian, Barat masih menganggap China sebagai sekutu dekat Rusia yang memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat.
Namun Xi tetapi dalam posisinya, yaitu menjadikan China sebagai mediator dalam konflik ini. Ia pun berharap Moskow dan Kyiv dapat mengadakan negosiasi perdamaian secepat mungkin. Xi mengatakan percakapan bisa terjadi ketika “kondisi dan waktunya tepat”.
Macron juga meminta Xi untuk menekan Rusia agar mematuhi aturan internasional tentang non-proliferasi senjata nuklir. Putin mengatakan dia akan menempatkan senjata nuklir taktis di tetangga Ukraina, Belarusia.
Xi mengatakan semua negara harus menghormati komitmen untuk tidak menggunakan senjata nuklir dan “perang nuklir tidak boleh dilakukan”, tanpa menyebut Rusia.
Dia meminta masyarakat internasional untuk “menahan diri dari tindakan apa pun yang akan menyebabkan krisis lebih lanjut memburuk atau bahkan di luar kendali”.
Sementara itu dalam pemberitaan sebelumnya, Zelensky telah menyatakan kesiapan menerima kunjungan Xi. “I want to speak with him / Aku mau bicara dengannya”, kata Zelensky kepada Associated Press. Keinginannya ini diungkapkan setelah sebelumnya Xi bertemu Putin.
China sendiri merupakan pemain penting dalam konflik Rusia-Ukraina. Keterlibatannya akan menjadi babak baru dalam upaya perdamaian dua negara dan berpengaruh pada kondisi perpolitikan secara global.