HomeGlobalMacron Minta Bantuan Xi Jinping dalam Konflik Ukraina, Xi Siap Temui Zelensky?

Macron Minta Bantuan Xi Jinping dalam Konflik Ukraina, Xi Siap Temui Zelensky?

Published on

spot_img

 293 total views

INN NEWS – Presiden China, Xi Jinping menyatakan siap berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Hal ini disampaikan Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen baru-baru ini usai Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Xi turut bicara tentang perang di Ukraina.

Menurut Reuters, Macron mengatakan Barat harus melibatkan China untuk membantu mengakhiri krisis dan mencegah ketegangan meningkat yang dapat memecah kekuatan global. Kendati demikian, Barat masih menganggap China sebagai sekutu dekat Rusia yang memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat.

Namun Xi tetapi dalam posisinya, yaitu menjadikan China sebagai mediator dalam konflik ini. Ia pun berharap Moskow dan Kyiv dapat mengadakan negosiasi perdamaian secepat mungkin. Xi mengatakan percakapan bisa terjadi ketika “kondisi dan waktunya tepat”.

Macron juga meminta Xi untuk menekan Rusia agar mematuhi aturan internasional tentang non-proliferasi senjata nuklir. Putin mengatakan dia akan menempatkan senjata nuklir taktis di tetangga Ukraina, Belarusia.

Xi mengatakan semua negara harus menghormati komitmen untuk tidak menggunakan senjata nuklir dan “perang nuklir tidak boleh dilakukan”, tanpa menyebut Rusia.

Dia meminta masyarakat internasional untuk “menahan diri dari tindakan apa pun yang akan menyebabkan krisis lebih lanjut memburuk atau bahkan di luar kendali”.

Sementara itu dalam pemberitaan sebelumnya, Zelensky telah menyatakan kesiapan menerima kunjungan Xi. “I want to speak with him / Aku mau bicara dengannya”, kata Zelensky kepada Associated Press. Keinginannya ini diungkapkan setelah sebelumnya Xi bertemu Putin.

China sendiri merupakan pemain penting dalam konflik Rusia-Ukraina. Keterlibatannya akan menjadi babak baru dalam upaya perdamaian dua negara dan berpengaruh pada kondisi perpolitikan secara global.

 

 

Artikel Terbaru

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritik Pedas Gadis Asmat: Mahasiswa Papua Jangan Salahgunakan Beasiswa Negara!

INN NEWS - Desy Boban, seorang mahasiswi asal Asmat yang menempuh pendidikan di IPB University barubaru ini menyampaikan kritik tajam dan emosional lewat media sosialnya. 

artikel yang mirip

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).