HomeUncategorizedSandiaga Uno Out dari Gerindra, Pakai Baju Hijau hingga Disebut Jokowi Cawapres...

Sandiaga Uno Out dari Gerindra, Pakai Baju Hijau hingga Disebut Jokowi Cawapres Ganjar

Published on

spot_img

 690 total views

INN NEWS – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno resmi pamit dari Partai Gerindra yang diketuai Prabowo Subianto.

Pamitnya Sandiaga sudah disampaikan ke pimpinan Partai Gerindra. Dia juga meminta maaf kepada Ketua Dewan Pembina dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Tadi juga saya sempet ngobrol tertutup sama Bang Dasco, saya sampaikan beberapa pemikiran sekaligus juga kalau ada kesalahan selama ini, mohon pamit. Mudah-mudahan tentunya di momen Lebaran ini terus pererat silaturahim, berjuang bersama,” kata Sandiaga di rumah dinas Wakil Ketua DPR RI F-Gerindra Dasco, Kuningan, Jaksel, Ahad kemarin.

“Tadi juga sudah mohon pamit, mudah-mudahan di momen spesial ini di hari kedua Lebaran,” imbuh Sandiaga.

Pernyataan Sandiaga itu langsung ditanggapi oleh Dasco. Ketua Harian Partai Gerindra itu menyebut Sandiaga akan menjalani tugas baru di tempat lain.

Berdasarkan rumor yang beredar, Sandiaga disinyalir bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Saat ditanya mengenai baju warna hijau yang digunakan sebagai sinyal bergabung dengan PPP, Sandiaga meminta semuanya bersabar. Dia menyinggung etika politik.

“Teman-teman bersabar, ini kan etika berpolitik, pertama menghadap pimpinan partai, kemudian saya juga sempat ketemu pak ketum (Prabowo) tentunya di momen lebaran ini satu per satu kita siapkan tahapan-tahapan selanjutnya, tapi ke mananya mohon bersabar,” ujarnya.

Sebelumnya, nama Sandiaga Uno disebut Jokowi bersama beberapa tokoh lainnya cocok jadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo yang telah dideklarasikan PDI Perjuangan sebagian calon presiden (capres) di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Baca juga: Puan Maharani Siap Menangkan Ganjar di Pilpres 2024

“Yang cocok banyak. Banyak. Ada Pak Erick (Thohir), ada Pak Sandiaga Uno, kan banyak kan. Ada Pak Mahfud (MD), ada Pak Ridwan Kamil, kan banyak. Siapa lagi? Ada Cak Imim (Muhaimin Iskandar), ada Pak Airlangga (Hartarto),” bebernya.

“Termasuk Pak Prabowo,” imbuhnya.

Jokowi menyampaikannya saat diwawancara awak media usai menjalankan shalat Idul Fitri di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).

 

Artikel Terbaru

Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Pendanaan Terorisme dan Korupsi, PPATK Ungkap Skandal Mengejutkan

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkap temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) di Indonesia.

Melihat Perekonomian Domestik RI yang Semakin Rentan 

INN NEWS - Perekonomian Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya semakin rentan di tengah dinamika global dan domestik. 

RI Kena Tarif 32 Persen dari AS, Rupiah Loyo

INN INTERNASIONAL – Indonesia resmi dikenakan tarif impor sebesar 32% oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.

Mengapa Iran dan Israel dalam Konflik yang Berlarut? Ini Sejarahnya!

INN INTERNASIONAL - Konflik antara Iran dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade dan menjadi salah satu ketegangan geopolitik paling kompleks di Timur Tengah. 

artikel yang mirip

Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Pendanaan Terorisme dan Korupsi, PPATK Ungkap Skandal Mengejutkan

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkap temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) di Indonesia.

Melihat Perekonomian Domestik RI yang Semakin Rentan 

INN NEWS - Perekonomian Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya semakin rentan di tengah dinamika global dan domestik. 

RI Kena Tarif 32 Persen dari AS, Rupiah Loyo

INN INTERNASIONAL – Indonesia resmi dikenakan tarif impor sebesar 32% oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.