180 total views
INN NEWS – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menanggapi soal dirinya yang tidak diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan para ketum partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Jokowi.
Hal itu disampaikan Paloh usai bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Jumat 5 Mei 2023.
Paloh menyebut Jokowi mungkin sudah tidak lagi menganggap NasDem di koalisi pemerintah.
“Ya saya bisa pahami itu, pasti Pak Jokowi menempatkan positioning beliau barangkali sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan ya,” terang Paloh.
“Dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintahan untuk sementara,” tambahnya.
Meski begitu, Paloh tidak menampik pernyataan Jokowi bahwa dirinya memang tidak diundang. Namun demikian, dia menegaskan NasDem tetap akan berkomitmen dengan pemerintahan.
“Kan Pak Jokowi sudah jawab bahwa saya tidak diundang sama beliau kan, tetap,” ucapnya.
Baca juga: Parpol Pendukung Jokowi Bertemu Lagi, Masih Ada Harapan untuk Koalisi Besar
Sementara itu Ketua DPP PDIP, Said Abdullah merespons Surya Paloh yang berpendapat bahwa Jokowi sementara tidak menganggap NasDem di koalisi pemerintah.
Said pun menyerahkan pandangan itu ke publik. “Selagi NasDem masih ada di pemerintahan, maka publik yang akan menilai apakah masih di koalisi pemerintah atau tidak,” kata Said kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Ketika ditanya apakah tak diundangnya NasDem adalah bentuk pengusiran halus, Said tidak berkomentar dan menyerahkan NasDem untuk melihat realitas politik saat ini.
“Saya kembalikan cara pandang NasDem melihat realitas politik yang dihadapi saat ini,” ujarnya.
Said mengatakan, PDIP tetap menghargai sikap NasDem. Said berpendapat wajar jika Jokowi tidak mengundangnya lantaran NasDem sudah punya koalisi sendiri.
“Kenapa NasDem tidak diundang pada pertemuan partai-partai tempo lalu? Sebab pembahasan pertemuan tersebut menyangkut kerjasama politik Pilpres 2024. NasDem jauh-jauh hari sudah menentukan kerjasama politik sendiri dengan PKS daan Demokrat, dengan mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Arah kerjasama politik yang berbeda inilah yang membuat Presiden tidak mengundang Pak Surya Ketum NasDem,” kata Said.
Lanjutnya, sejauh ini NasDem masih bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi. Menurutnya, NasDem tidak lagi di koalisi pemerintahan jika mengundurkan diri.
“Namun posisi NasDem masih menjadi bagian dari kerjasama pemerintahan Jokowi-Ma’ruf sampai 2024, kecuali jika NasDem undur diri dari kerjasama pemerintahan saat ini,” pungkasnya.