HomeHeadlinePara Menteri Ekonomi Kumpul di Jakarta, Siapkan ASEAN Jadi Epicentrum of Growth

Para Menteri Ekonomi Kumpul di Jakarta, Siapkan ASEAN Jadi Epicentrum of Growth

Published on

spot_img

 577 total views

JAKARTA – Pada tanggal 6-7 Mei 2023, telah terselenggara pertemuan Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community Council (AECC) ke-22 di Hotel Kempinski, Jakarta.

Pertemuan ini diadakan sebagai rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan bertujuan membahas berbagai substansi di bidang ekonomi yang akan dibicarakan dan ditetapkan pada KTT ASEAN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto selaku Ketua AECC memimpin secara langsung pelaksanaan The 22nd ASEAN Economic Community Council Meeting yang juga dihadiri seluruh Menteri Ekonomi dari 10 negara Anggota ASEAN, ditambah kehadiran Menteri Ekonomi dari Timor Leste.

Dalam pertemuan AECC ke-22, Indonesia mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang artinya ASEAN dapat menjadi kawasan yang relevan dalam menyikapi dinamika geopolitik kawasan yang semakin dinamis.

“Untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, Indonesia mendorong agar ASEAN mengembangkan ketahanan kawasan, memperkuat faktor-faktor pendukung, serta mendorong implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP),” tutur Menko Airlangga dalam siaran pers (7/5).

Baca juga: KTT ASEAN 2023 Siap Digelar di RI 2 Hari Lagi, Simak Berbagai Isu Prioritas yang Akan Dieksekusi 

Mungkinkah ASEAN jadi Pusat Pertumbuhan Dunia Ekonomi Dunia?

Bicara soal potensi menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi dunia, secara statusquo negara-negara ASEAN memang masih tergolong negara berkembang. Namun, kawasan ASEAN telah mencatat kinerja ekonomi yang mengesankan selama dua dekade terakhir.

Mengutip Jakartaglobe, kawasan ini mencatat pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen, salah satu yang tertinggi di dunia dari tahun 2000-2022. Pada tahun 2022, populasi ASEAN mencapai 672 juta jiwa, sekitar 9 persen dari total populasi dunia, dan kawasan ini menyumbang 6,4% terhadap PDB global.

“Pertumbuhan ekonomi ASEAN diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,7% di 2023 dan mencapai 5,0% di tahun 2024, sehingga menjadikan ASEAN sebagai bright spot on the dark horizon,” jelas Menko Airlangga pada wartawan.

Angka dan prediksi ini membawa pada sebuah optimisme yang secara korporat dapat memperkuat kolaborasi kawasan ASEAN ke arah pertumbuhan ekonomi secara regional. Hal ini harus diupayakan bersama-sama.

Untuk mewujudkan hal ini, dalam pertemuan AECC juga mendiskusikan 16 prioritas ekonomi (Priority Economic Deliverables), isu yang diangkat Indonesia, yang tujuannya meningkatkan daya saing dan konektivitas, serta mengakselerasi transformasi digital.

Para menteri juga sepakat untuk mempercepat perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang semula dijadwalkan pada 2025 menjadi 2023. Perundingan ini ditargetkan selesai pada September 2023. Selain itu, penyusunan visi ASEAN Community pasca 2025 juga menjadi bahasan dalam pertemuan ini.

“Para menteri menginstruksikan badan sektoral terkait melakukan konsultasi dengan seluruh elemen masyarakat ASEAN, agar dapat menjaring pandangan dan kebutuhan komunitas ASEAN secara inklusif,” tutup Airlangga.

Artikel Terbaru

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

Malang – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.

Trump Gaza Plan: Antara Tuduhan Kolonialisme dan Jalan Keluar Gaza

Di abad ke-21, kata “kolonialisme” masih terus digunakan sebagai senjata retoris. Setiap intervensi Barat...

artikel yang mirip

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

Malang – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point...

Lewat Open Booth Perdana di MCP Malang, Sekolah Programming Indonesia Kenalkan Pola Pikir Computational Thinking pada Anak

INNNEWS – Sekolah Programming Indonesia (SPI) resmi membuka booth perdananya di Malang City Point (MCP),...

InFest 2025: Melatih Generasi Pencipta Teknologi, Bukan Sekadar Pengguna

Dunia sedang berubah cepat, dan Indonesia tak boleh tertinggal. Di tengah derasnya arus teknologi dan kecerdasan buatan (AI), Sekolah Programming Indonesia (SPI) bersama Imadeo Learning Center dan Eco Village menghadirkan InFest (Innovation Festival), sebuah ajang kompetisi dan pameran inovasi yang bertujuan menumbuhkan pola pikir kreatif dan kolaboratif di kalangan generasi muda.