HomeHeadlineLagi, Jokowi-Zelensky Duduk Semeja, Indonesia Hadir Pertama di Masa Sulit Ukraina

Lagi, Jokowi-Zelensky Duduk Semeja, Indonesia Hadir Pertama di Masa Sulit Ukraina

Published on

spot_img

 213 total views

INN NEWS – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kembali berkomitmen untuk menjembatani perdamaian Rusia dan Ukraina di tengah perang yang tak kunjung berhenti.

Hal tersebut diungkapkan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi virtual melalui media sekretariat kabinet, memantau Senin (22/5/2023) pagi.

Kata Retno, pernyataan itu muncul saat Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) GT di Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5).

“Presiden Indonesia menyampaikan Indonesia terus mendukung upaya perdamaian dan siap menjadi jembatan antara Ukraina dan Rusia,” kata Retno.

Jokowi pun mendengar langsung perkembangan terkini di Ukraina dalam pertemuan tersebut.

Jokowi menyambut baik perpanjangan Inisiatif Transportasi Biji-bijian (Black Sea Grain Initiative) yang sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia.

Kesepakatan itu dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki sebagai salah satu upaya menghindari krisis pangan.

Zelensky pun mengapresiasi posisi Indonesia dan menghargai kunjungan Jokowi ke Ukraina pada Juni 2022.

“Presiden Zelensky menyampaikan bahwa Presiden Jokowi adalah salah satu pemimpin yang pertama berkunjung ke Kyiv di saat situasi sangat sulit,” Ujar Retno meniru Zelensky.

Ia juga menghargai undangan Indonesia untuk dirinya saat KTT G20 berlangsung di Bali pada November lalu.

“Saya berterima kasih kepada Joko Widodo atas undangan berpartisipasi di G20 pada November 2022, di mana Formula Perdamaian Ukraina dipresentasikan ke dunia dan kesediaan dia membantu memperbaiki Ukraina, terutama di sektor kesehatan,” kata Zelensky di Instagramnya.

Saat berkunjung Ukraina, Jokowi membawa bantuan perlengkapan medis untuk rumah sakit di Ukraina.

KTT G7 berlangsung pada 20-21 Mei di Hiroshima, Jepang. Semua anggota kepala negara kelompok ini hadir. Seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Italia Giorgia Melani, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan tuan rumah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Selain mereka, sejumlah mitra dan negara lain juga diundang. Beberapa di antaranya Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri India Narendra Modi, termasuk Jokowi dan Zelensky.

 

Artikel Terbaru

KEBERLANJUTAN, Pajak PPN 12 Persen Dipastikan Berlaku 1 Januari 2025

JAKARTA -Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memastikan pemerintah akan mengimplementasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen per 1 Januari 2025. 

Sandra Dewi Nyesal Suaminya Kerja Bareng BUMN: Risiko Tinggi

INN NEWS - Atis cantik Sandra Dewi mengaku menyesal suaminya bekerja sama dengan pihak Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

Resah Banget, Sebanyak 64 Calon Kepala Daerah Merupakan Eks Napi

JAKARTA - Warganet dikejutkan dengan rekam jejak beberapa calon kepala daerah pada Pilkada serentak 2024. Dari 1.553 pasangan calon yang bersaing, terdapat 64 Cakada yang merupakan mantan narapidana. 

SBY Akui Banyak Kekurangan Saat Presiden: tapi Tak Berselingkuh Pada Konstitusi 

JAKARTA - Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui banyak kekurangan kala menjabat sebagai presiden

artikel yang mirip

KEBERLANJUTAN, Pajak PPN 12 Persen Dipastikan Berlaku 1 Januari 2025

JAKARTA -Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memastikan pemerintah akan mengimplementasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen per 1 Januari 2025. 

Sandra Dewi Nyesal Suaminya Kerja Bareng BUMN: Risiko Tinggi

INN NEWS - Atis cantik Sandra Dewi mengaku menyesal suaminya bekerja sama dengan pihak Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

Resah Banget, Sebanyak 64 Calon Kepala Daerah Merupakan Eks Napi

JAKARTA - Warganet dikejutkan dengan rekam jejak beberapa calon kepala daerah pada Pilkada serentak 2024. Dari 1.553 pasangan calon yang bersaing, terdapat 64 Cakada yang merupakan mantan narapidana.