195 total views
INN NEWS – Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ada 13 provinsi di Indonesia dengan tingkat kemiskinan tinggi atau ekstrem menurut catatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono menyebut angka kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai 1,12 persen per Maret 2023.
Namun, angka tersebut turun sebesar 0,92 persen poin apabila dibandingkan data Maret 2022. Sementara tingkat kemiskinan ekstrem di 13 provinsi itu berada di atas level 1,12 persen.
Berdasarkan data tersebut, Papua menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan ekstrem paling tinggi di Indonesia.
“Tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Provinsi Papua 7,67 persen dan terendah di Kalimantan Timur 0,10 persen,” kata Nunung kepada wartawan, Senin (4/3).
Adapun 13 provinsi di Indonesia yang tingkat kemiskinan ekstrem berada di atas 1,12 persen, yakni Papua, Papua Barat, NTT, NTB, Maluku, Gorontalo, Bengkulu, Aceh, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, dan Yogyakarta.
Baca juga:
Miris, Dana Pendidikan Naik Terus, tapi Anak Putus Sekolah Merajalela
Nunung menuturkan pihaknya sudah diberikan tugas untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen pada tahun ini. Menurutnya, berbagai cara sudah dilakukan untuk mengatasi masalah itu.
Beberapa di antaranya optimalisasi upaya penciptaan lapangan kerja atau akses terhadap pekerjaan, peningkatan kapasitas SDM dan UMKM, serta peningkatan akses terhadap pembiayaan melalui pendekatan graduasi ataupun dukungan terhadap program lintas kementerian/lembaga.
“Namun, catatan penting, bahwa tidak mungkin untuk menangani kemiskinan yang multidimensi itu hanya satu program saja. Jadi harus komprehensif, sama-sama,” ujar Nunung.
Sementara terkait target penurunan angka kemiskinan di Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy baru-baru ini mengutip CNNI mengungkapkan, kemungkinan besar target yang ditetapkan sebesar 7,5 persen tak akan tercapai di akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemerintah sendiri menargetkan angka kemiskinan dapat ditekan turun ke angka 6,5 persen-7,5 persen pada 2024.
Muhadjir mengatakan angka kemiskinan di Indonesia saat ini masih berada di angka 9,36 persen. Maka, masih butuh 1,85 persen untuk bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah dalam RPJMN sebesar 7,5 persen.
Ia pesimistis penurunan angka kemiskinan dapat menyentuh 7,5 persen di akhir periode Jokowi lantaran selama ini hanya alami penurunansekitar 0,3 persen.