HomeGaya HidupSoundtrack Avatar: The Last Airbender Terinspirasi dari Tari Kecak Bali 

Soundtrack Avatar: The Last Airbender Terinspirasi dari Tari Kecak Bali 

Published on

spot_img

 470 total views

INN NEWS – Soundtrack Avatar: The Last Airbender menjadi viral lantaran instrumennya memiliki suara unik. Ternyata, soundtrack film yang unik itu terinspirasi dari tari kecak Bali.

Hal itu diakui komposer soundtrack, Jeremy Zuckerman di kanal YouTube Avatar: The Last Airbender.

Soundtrack yang digunakan dalam ending credit film tersebut menjadi booming yang berbunyi, “Cak cak cak”.

“Instrumen ini telah digunakan dalam Avatar versi animasi hingga live action. Kemudian instrumen tersebut terinspirasi dari nyanyian dalam tari kecak asal Bali kemudian di gabungkan,” sebutnya di kanal YouTube Avatar, mengutip.

Selain menjadi soundtrack ending di setiap episode Avatar, lagu ini juga sempat muncul di pertengahan salah satu episode kartunnya yang menjadi lagu ritual dari Sun Warriors ketika Aang dan Zuko hendak bertemu master pengendali api berwujud naga, yaitu Ran dan Shaw.

Untuk diketahui, tari kecak merupakan pertunjukan drama-tari khas Bali yang menceritakan kisah Ramayana yang melibatkan banyak penari laki-laki. Mereka akan duduk berbaris melingkar dan menyerukan “cak” sembari mengangkat kedua lengan.

Hal tersebut menggambarkan salah satu peristiwa dalam Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

Tarian ini diciptakan oleh penari dari Bali, Wayan Limbak dan seorang pelukis dari Jerman, Walter Spies pada 1930-an.

Berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana, Wayan Limbak kemudian memopulerkan Kecak saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali dari sanggarnya.

Bahkan sampai saat ini, tari kecak menjadi salah satu hiburan yang banyak diburu wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kepopuleran tarian kecak menjadi inspirasi di ranah kesenian dunia, salah satunya inspirasi Jeremy Zuckerman untuk membuat instrumen soundtrack ending Avatar: The Last Airbender.

Artikel Terbaru

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritik Pedas Gadis Asmat: Mahasiswa Papua Jangan Salahgunakan Beasiswa Negara!

INN NEWS - Desy Boban, seorang mahasiswi asal Asmat yang menempuh pendidikan di IPB University barubaru ini menyampaikan kritik tajam dan emosional lewat media sosialnya. 

artikel yang mirip

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).