241 total views
INN NEWS – Di tengah gempuran saling serang Iran -Israel, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai impor dari kedua negara di Timur Tengah itu kepada Indonesia.
Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (22/4) mencatat, Indonesia banyak melakukan impor barang dari Israel ketimbang Iran di tengah memanasnya hubungan kedua negara itu.
Diungkapnya, sepanjang tahun 2023 nilai ekspor RI ke Israel mencapai USD 165,77 juta atau 1,83 persen dari total ekspor ke Timur Tengah.
“Sementara nilai impor USD 21,93 juta atau 0,22 persen dari total impor indonesia dari Timur Tengah. Dengan demikian Indonesia juga mencatat surplus perdagangan barang dengan Israel,” kata Amalia.
Jika dirupiahkan saat ini dengan kurs Rp 16.217 per dolar AS, maka nilai impor Indonesia dari Israel mencapai Rp 355 miliar.
Sementara sepanjang 2023 nilai ekspor Indonesia ke Iran tercatat sebesar USD 195,13 juta atau 2,15 persen terhadap total ekspor RI ke Timur Tengah.
“Dan nilai impor mencapai USD 11,72 juta atau kira kira 0,12 persen terhadap total impor dari Timur Tengah,” ungkapnya.
Saling Serang, Iran-Israel Dulu Saling Sayang, Agama Jadi Pemisah
Amalia juga menjelaskan tiga komoditas utama yang di ekspor RI ke Iran di antaranya buah buahan, kendaraan dan bagiannya, serta berbagai produk kimia.
“Sedangkan komoditas utama yang kita impor dari Iran adalah buah buahan, bahan bakar mineral, serta bahan kimia organik,” jelasnya.
Meski begitu, Amalia mencatat nilai perdagangan barang RI dengan Iran relatif kecil bila dibandingkan dengan negara Timur Tengah lainnya. Artinya, kedua negara itu bukan mitra dagang utama Indonesia,
“Tiga negara di kawasan dengan nilai perdagangan terbesar dengan Indonesia adalah Arab Saudi, UEA, dan Oman,” terangnya.