HomeTrendingTak Dikunjungi Anak-anak, Pasutri Lansia Ini Meninggal Dalam Keadaan Membusuk

Tak Dikunjungi Anak-anak, Pasutri Lansia Ini Meninggal Dalam Keadaan Membusuk

Published on

spot_img

 1,123 total views

INN NEWS – Pasangan suami istri (pasutri) lanjut usia (lansia) ditemukan meninggal dunia dalam keadaan membusuk di rumahnya di Perum Citra Indah Bukit Raflesia di Blok AY 19/01, Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Berdasarkan narasi yang beredar, disebutkan bahwa jasad keduanya ditemukan warga sekitar rumahnya.

Diketahui, pasutri lansia itu pada beberapa waktu terakhir tak dikunjungi oleh anak-anaknya.

Pasangan suami istri itu diketahui bernama Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (72).

Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman mengatakan lenemuan mayat pasutri ini terungkap dari kecurigaan warga yang tak melihat keduanya selama beberapa hari.

“Keterangan para saksi tetangga sekitar, mengatakan bahwa sudah beberapa hari tidak melihat penghuni rumah itu,” kata Wagiman dalam keterangannya kepada wartawan diterima INN Rabu (17/7/2024).

Warga makin curiga saat mencium aroma tidak sedap dari rumah korban. Saksi lalu menghubungi ketua RT hingga ia dan beberapa warga datang untuk mengecek.

“Saksi berusaha membuka (pintu), tapi tidak bisa karena dikunci dari dalam,” katanya.

Pak RT bersama warga dan petugas satpam kemudian membuka paksa pintu rumah dengan linggis. Para saksi lalu memeriksa ke dalam rumah dan mendapati kedua korban sudah tidak bernyawa.

“Kemudian Ketua RT menghubungi Polsek Jonggol, atas laporan warga tersebut kemudian kita melakukan olah TKP dan kemudian jenazah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Sedihnya pasutri tersebut hanya hidup berdua dan anaknya entah di mana.

“Jadi dia hidup hanya berdua. Jadi tidak ada anaknya, tidak ada siapa-siapa,” kata Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman.

Wagiman belum bisa memastikan penyebab kematian pasutri tersebut.

Namun berdasarkan keterangan para tetangga, keduanya sebelumnya dalam kondisi sakit. “Menurut keterangan para saksi bahwa istrinya dalam keadaan sakit stroke dan yang suami sudah lansia. Jadi bukan bunuh diri,” tuturnya.

Wagiman mengatakan menurut para tetangga, pasutri tersebut memiliki anak. Akan tetapi, anaknya itu sudah lama tidak menjenguk orang tuanya.

Artikel Terbaru

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kritik Pedas Gadis Asmat: Mahasiswa Papua Jangan Salahgunakan Beasiswa Negara!

INN NEWS - Desy Boban, seorang mahasiswi asal Asmat yang menempuh pendidikan di IPB University barubaru ini menyampaikan kritik tajam dan emosional lewat media sosialnya. 

artikel yang mirip

Cuci Tangan Kasmujo di Skripsi Jokowi, Dulu Ngaku Pembimbing Kini Ingkar 

JAKARTA – Isu mengenai keabsahan skripsi mantan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanaskan jagat akademik dan politik. 

PSI Buka Pendaftaran Calon Ketum, Jokowi Berpeluang Maju

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka pendaftaran calon ketua umum untuk periode selanjutnya, menyusul rencana pergantian Kaesang Pangarep dari posisi tersebut.

KPK dan Polri Masih Terafiliasi Jokowi? Prabowo Diduga Andalkan Kejaksaan yang Dibackup TNI

JAKARTA –Analis politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto kini lebih mengandalkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penegakan hukum ketimbang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang menurutnya masih dinilai publik terafiliasi dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).