HomeGlobalHizbullah Kibarkan Bendera Perang, Israel Bilang Jaga Perdamaian, tapi Beda Sikap Jika...

Hizbullah Kibarkan Bendera Perang, Israel Bilang Jaga Perdamaian, tapi Beda Sikap Jika Diserang 

Published on

spot_img

 605 total views

INN Internasional – Kelompok Hizbullah telah mengibarkan bendera merah sebagai pertanda pembalasan terhadap Israel ak akan lama lagi.

Bendera merah itu dikibarkan di penjuru Lebanon, terutama di bagian selatan, sejak Kamis (8/8/2024), seperti dilakukan Stasiun Televisi Al Jazeera.

Pengibaran bendara merah itu disebut sebagai pertanda pembalasan atas kematian beberapa komandan militer senior Hizbullah segera berlangsung.

Ini mengingatkan akan perang terakhir kedua pihak pada 2006. Meski demikian, pertempuran sengit sebenarnya sudah berlangsung sejak sepekan terakhir, terutama setelah Israel membunuh komandan senior Fuad Shukr pada 30 Juli lalu.

Kelompok yang didukung Iran itu bahkan menyerang wilayah Israel lebih dalam.

Pada Kamis kemarin, kelompok Hizbullah menyatakan, salah satu pejuangnya, Atef Al Sayed dari Aitaroun, Lebanon Selatan, tewas akibat serangan pasukan Zionis. Sepanjang Kamis saja, Hizbullah melancarkan delapan kali serangan ke Israel. Serangan roket diarahkan ke pangkalan militer Ramim dan mengenai target.

Hizbullah juga merilis dua video yang menunjukkan serangan dalam beberapa pekan terakhir. Satu video menunjukkan rudal berpemandu menghantam radar pengintai udara taktis RPS-42 Israel.

Video lainnya memperlihatkan rudal menghantam pos terdepan Israel di sepanjang perbatasan.

Sementara itu Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan di media sosial X, Hizbullah bertanggung jawab atas eskalasi konflik saat ini.

Menurut dia, Israel berada di ambang perang habis-habisan.

“Negara Israel bertujuan untuk mencapai perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di perbatasan utara di kedua sisi,” kata Gallant, padahal pernyataan disampaikan saaat jet-jet tempur Israel mengebom wilayah Lebanon selatan.

“Jika Hizbullah melanjutkan agresinya, Israel akan melawan dalam perang yang sangat hebat. Pertimbangkan untuk tidak memulai petualangan apa pun,” ujarnya.

 

Artikel Terbaru

Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Pendanaan Terorisme dan Korupsi, PPATK Ungkap Skandal Mengejutkan

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkap temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) di Indonesia.

Melihat Perekonomian Domestik RI yang Semakin Rentan 

INN NEWS - Perekonomian Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya semakin rentan di tengah dinamika global dan domestik. 

RI Kena Tarif 32 Persen dari AS, Rupiah Loyo

INN INTERNASIONAL – Indonesia resmi dikenakan tarif impor sebesar 32% oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.

Mengapa Iran dan Israel dalam Konflik yang Berlarut? Ini Sejarahnya!

INN INTERNASIONAL - Konflik antara Iran dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade dan menjadi salah satu ketegangan geopolitik paling kompleks di Timur Tengah. 

artikel yang mirip

Ratusan NIK Penerima Bansos Terlibat Pendanaan Terorisme dan Korupsi, PPATK Ungkap Skandal Mengejutkan

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkap temuan mencengangkan terkait penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) di Indonesia.

Melihat Perekonomian Domestik RI yang Semakin Rentan 

INN NEWS - Perekonomian Indonesia, sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya semakin rentan di tengah dinamika global dan domestik. 

RI Kena Tarif 32 Persen dari AS, Rupiah Loyo

INN INTERNASIONAL – Indonesia resmi dikenakan tarif impor sebesar 32% oleh Amerika Serikat (AS) berdasarkan kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.