HomeGaya HidupTerjebak di Dunia 15 Detik: Bagaimana Video Pendek Bentuk dan Sesatkan Persepsi...

Terjebak di Dunia 15 Detik: Bagaimana Video Pendek Bentuk dan Sesatkan Persepsi GenZ?

Published on

spot_img

 557 total views

 

INN NEWS – Dalam era digital yang semakin cepat, video pendek telah menjadi salah satu format konten paling dominan, terutama di kalangan Generasi Z.

Dengan aplikasi seperti TikTok dan Instagram Reels, mereka terpapar pada video-video berdurasi 15 detik hingga satu menit yang padat informasi dan hiburan.

Namun, di balik daya tariknya, format ini memiliki dampak yang kompleks terhadap cara berpikir dan persepsi mereka.

1. Daya Tarik Instant Gratification

Video pendek menawarkan kepuasan instan. Dalam hitungan detik, pengguna bisa mendapatkan informasi, hiburan, atau inspirasi. Meskipun menarik, hal ini bisa menyebabkan kebiasaan konsumsi yang dangkal. Generasi Z mungkin kehilangan minat untuk mencari konten yang lebih mendalam, seperti artikel atau video panjang yang memerlukan perhatian lebih.

2. Penyederhanaan Kompleksitas

Dengan durasi yang terbatas, video pendek sering kali menyederhanakan isu-isu yang kompleks. Isu sosial, politik, dan budaya yang seharusnya dibahas secara mendalam sering kali diringkas menjadi klip-klip singkat. Ini dapat membentuk persepsi yang keliru, mengabaikan nuansa penting yang ada.

3. Ketidakakuratan dan Misleading Content

Format ini juga rentan terhadap penyebaran informasi yang salah. Video yang dibuat untuk menarik perhatian sering kali mengabaikan fakta dan konteks. Generasi Z, yang sering kali mengandalkan konten ini sebagai sumber informasi, mungkin terpengaruh oleh narasi yang menyesatkan.

4. Budaya Cancel dan Viralitas

Konsep viral di dunia video pendek menciptakan lingkungan di mana individu dan isu bisa dengan cepat menjadi sorotan. Ini membawa risiko “budaya cancel,” di mana individu bisa dihakimi atau diserang berdasarkan konten yang tersebar tanpa konteks.

Generasi Z harus belajar untuk menavigasi dampak dari viralitas dan bagaimana hal itu bisa mempengaruhi reputasi dan persepsi.

5. Peningkatan Keterampilan Kreatif

Di sisi positif, video pendek mendorong kreativitas. Generasi Z banyak yang terlibat dalam pembuatan konten, belajar teknik editing, storytelling, dan pemasaran digital. Ini memberikan mereka keterampilan yang berharga untuk dunia kerja di masa depan.

6. Komunitas dan Identitas

Platform video pendek juga menciptakan ruang bagi komunitas untuk berkembang. Generasi Z menemukan identitas dan dukungan dalam berbagai niche, mulai dari hobi hingga isu sosial.

Namun, ini bisa menyebabkan penguatan pandangan sempit jika mereka hanya terpapar oleh konten yang sejalan dengan keyakinan mereka.

Video pendek menawarkan banyak keuntungan, tetapi juga menimbulkan tantangan besar bagi Generasi Z.

Meskipun format ini menarik dan mudah diakses, penting bagi mereka untuk tetap kritis terhadap informasi yang mereka konsumsi. Memahami keterbatasan video pendek dan mencari konten yang lebih mendalam dapat membantu membentuk pandangan yang lebih seimbang dan informatif.

Artikel Terbaru

KEBERLANJUTAN, Pajak PPN 12 Persen Dipastikan Berlaku 1 Januari 2025

JAKARTA -Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memastikan pemerintah akan mengimplementasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen per 1 Januari 2025. 

Sandra Dewi Nyesal Suaminya Kerja Bareng BUMN: Risiko Tinggi

INN NEWS - Atis cantik Sandra Dewi mengaku menyesal suaminya bekerja sama dengan pihak Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

Resah Banget, Sebanyak 64 Calon Kepala Daerah Merupakan Eks Napi

JAKARTA - Warganet dikejutkan dengan rekam jejak beberapa calon kepala daerah pada Pilkada serentak 2024. Dari 1.553 pasangan calon yang bersaing, terdapat 64 Cakada yang merupakan mantan narapidana. 

SBY Akui Banyak Kekurangan Saat Presiden: tapi Tak Berselingkuh Pada Konstitusi 

JAKARTA - Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui banyak kekurangan kala menjabat sebagai presiden

artikel yang mirip

KEBERLANJUTAN, Pajak PPN 12 Persen Dipastikan Berlaku 1 Januari 2025

JAKARTA -Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) memastikan pemerintah akan mengimplementasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen per 1 Januari 2025. 

Sandra Dewi Nyesal Suaminya Kerja Bareng BUMN: Risiko Tinggi

INN NEWS - Atis cantik Sandra Dewi mengaku menyesal suaminya bekerja sama dengan pihak Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

Resah Banget, Sebanyak 64 Calon Kepala Daerah Merupakan Eks Napi

JAKARTA - Warganet dikejutkan dengan rekam jejak beberapa calon kepala daerah pada Pilkada serentak 2024. Dari 1.553 pasangan calon yang bersaing, terdapat 64 Cakada yang merupakan mantan narapidana.