HomeGaya HidupTikTok Geser Google: Mengapa GenZ Lebih Suka Scroll Daripada Search?

TikTok Geser Google: Mengapa GenZ Lebih Suka Scroll Daripada Search?

Published on

spot_img

 492 total views

INN NEWS- Generasi Z, lahir dan tumbuh di tengah kemajuan teknologi digital, memperlihatkan pergeseran kebiasaan yang signifikan dalam cara mereka mencari informasi.

Jika dulu Google menjadi alat utama untuk menjawab berbagai pertanyaan, kini media sosial seperti TikTok merebut perhatian Gen Z. Kenapa begitu? Mari kita bahas.

Gen Z: Generasi yang Suka “Relatable”

Bagi Gen Z, menemukan informasi bukan hanya soal mendapatkan fakta atau data mentah. Mereka ingin merasakan kedekatan dengan konten yang mereka konsumsi.

TikTok memberikan apa yang mereka cari melalui konten yang dihasilkan oleh kreator seusia mereka, yang membagikan pengalaman nyata dan menghadirkan kehidupan sehari-hari yang relatable.

Ini menjadikan TikTok lebih dari sekadar platform hiburan; ini adalah ruang di mana mereka bisa melihat diri mereka sendiri.

Mulai dari tutorial singkat, tips gaya hidup, hingga tren terbaru, Gen Z merasa lebih nyaman dengan informasi yang disampaikan oleh kreator yang mereka anggap sebagai “teman” atau rekan sebaya.

Di Google, informasi sering terasa lebih formal dan jauh, sementara di TikTok, mereka bisa mendapatkan sentuhan personal yang membuat konten terasa lebih nyata.

Scroll, Bukan Search

Hal lain yang membuat Gen Z lebih memilih TikTok adalah cara mereka berinteraksi dengan informasi. Alih-alih melakukan pencarian yang terstruktur seperti di Google, mereka lebih suka scrolling.

 Kebiasaan ini adalah bagian dari kebutuhan mereka untuk mendapatkan informasi secara instan, cepat, dan tanpa usaha besar. Scrolling memungkinkan mereka menemukan berbagai informasi secara acak, namun tetap menarik, dalam format video singkat yang mudah dipahami.

Mengapa TikTok?

Dari sekian banyak platform, TikTok berhasil menarik perhatian Gen Z karena:

Konten yang Relatable

 Pengguna TikTok merasa lebih dekat dengan konten yang dihasilkan oleh kreator seusia mereka, yang membagikan tips, pengalaman, dan cerita yang relevan dengan kehidupan mereka.

Cepat dan Mudah

Dalam dunia yang serba cepat, Gen Z menginginkan informasi yang bisa mereka serap dalam hitungan detik. TikTok menyajikan konten singkat dan to-the-point, sesuai dengan kebutuhan mereka yang mengutamakan efisiensi.

Komunitas yang Kuat

TikTok bukan hanya soal menonton video; ini adalah tentang berinteraksi dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Gen Z dapat berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mendapatkan validasi sosial melalui komentar dan likes.

Algoritma 

Algoritma TikTok memungkinkan pengguna mendapatkan konten yang benar-benar relevan dengan preferensi mereka. Hal ini membuat pencarian informasi terasa lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan harian mereka.

Visual dan Interaktif

Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat visual. Mereka lebih menyukai konten yang disajikan dalam bentuk video, gambar, atau animasi daripada teks panjang.

Video singkat di TikTok memberikan kombinasi sempurna dari visual yang menarik dan interaksi melalui fitur like, komentar, dan berbagi, yang membuat pengalaman mencari informasi menjadi lebih menyenangkan.

Pengalaman yang  lebih Menghibur

Saat mencari informasi di TikTok, Gen Z tidak hanya fokus pada data. Mereka mencari pengalaman yang juga menghibur.

Menonton video lucu, inspiratif, atau bahkan dramatis membuat proses mencari informasi menjadi tidak membosankan. Ini sangat berbeda dengan pengalaman di Google, di mana pencarian lebih terfokus pada hasil yang serius dan terstruktur.

Perubahan kebiasaan Gen Z yang kini lebih mengandalkan TikTok sebagai sumber informasi utama membawa implikasi besar.

TikTok, dengan konten yang relatable, personalisasi canggih, dan pengalaman cepat serta menghibur, telah menjadi platform pilihan mereka. Namun, hal ini menuntut kita untuk lebih berhati-hati dalam menyaring informasi.

Kreator konten perlu bertanggung jawab menghasilkan konten berkualitas, sementara Gen Z menghadapi tantangan untuk tetap kritis dalam menyeleksi mana informasi yang benar dan dapat dipercaya di tengah arus konten yang deras.

Scroll memang mudah, tapi jangan lupa untuk tetap kritis!

Artikel Terbaru

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.

Pemerintah Target di Atas 5%, tapi IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya 4,7% di 2025-2026

INN NEWS - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbarunya, World Economic Outlook (WEO) edisi April 2025. 

artikel yang mirip

Prabowo utus Jokowi ke Pemakaman Paus: Politisasi dan Langgar Etika Diplomatik

JAKARTA -  Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengutus mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April 2025 menuai polemik.

Kontroversi Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional: Dinilai Melecehkan Reformasi 

INN NEWS - Usulan untuk menetapkan mantan Presiden Republik Indonesia kedua, Soeharto, sebagai pahlawan nasional kembali memicu polemik di tengah masyarakat. 

Wapres Bicara Bonus Demografi, Videonya Tuai Dislike Puluhan Ribu, Akhirnya Disembunyikan

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengunggah video berjudul “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” di kanal YouTube pribadinya pada 19 April 2025.