HomeTrendingSBY Akui Banyak Kekurangan Saat Presiden: tapi Tak Berselingkuh Pada Konstitusi 

SBY Akui Banyak Kekurangan Saat Presiden: tapi Tak Berselingkuh Pada Konstitusi 

Published on

spot_img

 384 total views

JAKARTA – Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui banyak kekurangan kala menjabat sebagai presiden

Hal itu diakui SBY saat memaparkan sejumlah prestasi yang pernah diraihnya ketika masih menjabat sebagai presiden Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I di JCC Senayan, Jakarta, pada Kamis (10/10).

“Banyak kekurangan kita, ada kelemahan kita, ada hal yang tidak bisa kita lakukan,” ucapnya.

Meski begitu kata SBY, yang terpenting selama menjabat dirinya tak melakukan tindakan tak terpuji kepada sistem ataupun konstitusi yang jadi pedoman bangsa.

“Tapi kita tidak berselingkuh kepada sistem, kepada konstitusi, kepada hal-hal yang patut dipedomani dalam kehidupan bernegara,” imbuhnya.

SBY juga mengungkapkan berbagai rintangan saat masih menjabat sebagai presiden. Contohnya, rintangan saat 100 hari kerja menjadi presiden.

Ketika itu, SBY mesti dihadapkan dengan bencana tsunami yang terjadi di Aceh. Bencana itu kemudian disusul dengan bencana lainnya yang terjadi di Yogyakarta hingga Sumatra Barat.

“Dari segi natural disaster tentu mengganggu pemerintahan, menyedot banyak sekali anggaran keuangan yang kita miliki,” ucap dia.

Tak hanya bencana, pemerintahan SBY juga diuji dengan meroketnya harga minyak bumi dunia yang membuatnya mesti menaikkan harga BBM.

Elektabilitasnya juga sempat anjlok akibat kebijakan menaikkan harga BBM.

“Elektabilitas juga jatuh tapi kita we do not care dalam arti nomor duakan elektabilitas yang penting ekonomi selamat,” pungkasnya.

Artikel Terbaru

Demo Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh, Polisi Bubarkan Paksa

SURABAYA - Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, berubah menjadi medan pertempuran. 

Harmoni Ramadan Bersama Rumah Belajar Pancasila Ambon: Penuh Kekeluargaan dan Toleransi 

AMBON - Minggu, 23 Maret 2025, Rumah Belajar Pancasila (RBP) Ambon menggelar acara buka puasa bersama yang penuh makna di Kompleks Rompis Rumah Tiga, Kota Ambon.

Demo Tolak RUU di Malang, 10 Orang Hilang, Ada yang Luka Baku Hantam dengan Polisi 

MALANG - Demo menolak Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (23/3/2025) malam berujung ricuh.

Prabowo Harus Tanggung Jawab Cara Komunikasi ‘Kacau Balau’ Anak Buahnya di Publik

INN NEWS - Sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan visi pemerintahannya. 

artikel yang mirip

Demo Tolak UU TNI di Surabaya Ricuh, Polisi Bubarkan Paksa

SURABAYA - Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, berubah menjadi medan pertempuran. 

Harmoni Ramadan Bersama Rumah Belajar Pancasila Ambon: Penuh Kekeluargaan dan Toleransi 

AMBON - Minggu, 23 Maret 2025, Rumah Belajar Pancasila (RBP) Ambon menggelar acara buka puasa bersama yang penuh makna di Kompleks Rompis Rumah Tiga, Kota Ambon.

Demo Tolak RUU di Malang, 10 Orang Hilang, Ada yang Luka Baku Hantam dengan Polisi 

MALANG - Demo menolak Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (23/3/2025) malam berujung ricuh.