180 total views
JAKARTA – Total ada 108 orang calon menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga yang menghadap Presdien terpilih Prabowo Subianto pada Senin (14/10) dan Selasa (15/10), di rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Namun, tak tampak calon menteri yang merupakan kader PDIP.
Pada Selasa kemarin, memang ada kader senior PDIP Pramono Anung yang mampir ke rumah Prabowo. Namun, ia tak menjelaskan apakah kedatangannya sebagai calon menteri atau penghubung komunikasi antara PDIP dengan Prabowo.
Diketahui hari ini Rabu (16/10), Prabowo menggelar pembekalan terhadap calon pembantunya di rumahnya yang berada di Hambalang, Bogor, pada Rabu (16/10) ini.
Juru Bicara PDIP, Chico Hakim menyatakan bahwa peluang PDIP untuk masuk kabinet masih terbuka, tergantung pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Puan Maharani, Ketua DPP PDIP, menyebut bahwa hingga saat ini tidak ada kader PDIP yang dipanggil.
“Ya berarti enggak dipanggil, ya udah itu aja.”
Sebelumnya, Puan juga mengonfirmasi pertemuan antara Prabowo dan Megawati, namun pertemuan itu belum terjadi dan tidak ada kepastian tanggalnya meski tinggal satu minggu sebelum pelantikan.
Politikus PDIP, Aria Bima, menekankan pentingnya pertemuan tersebut untuk menentukan peluang PDIP masuk kabinet Prabowo-Gibran.
Sementara itu, Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, menegaskan bahwa PDIP akan mengajukan nama calon menteri setelah pertemuan Megawati dan Prabowo terjadi.
Olly menyatakan kesiapan PDIP untuk mengajukan kader jika Prabowo bersedia menerimanya.
“Pasti ada dong, kalau Pak Prabowo bersedia menerima kader PDIP, ya pasti ada,” ujarnya.
Di sisi lain, beredar isu bahwa Presiden Jokowi menyarankan Prabowo agar PDIP tidak bergabung dalam pemerintahan demi menjaga kesehatan demokrasi.
Jokowi dikabarkan khawatir bahwa keterlibatan PDIP dapat mengganggu jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran karena dinilai terlalu banyak ikut campur, termasuk dalam penentuan posisi menteri.
Selain itu, Jokowi diduga menolak beberapa nama calon menteri yang diusulkan PDIP, seperti Budi Gunawan, Kepala BIN, dan Olly Dondokambey.
Namun jika rencana pertemuan Prabowo dan Megawati Soekarnoputri terjadi dan PDIP bergabung ke pemerintahan, maka tidak ada opsisi di pemerintahan yang akan datang. Sebab semua parpol parlemen telah bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.