HomeTrendingProf Stella Christie: Wakil Menteri yang disorot Kaum Gen Z

Prof Stella Christie: Wakil Menteri yang disorot Kaum Gen Z

Published on

spot_img

 319 total views

INN NEWS-  Hingga saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang ingin mengenal lebih dekat sosok-sosok menteri yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pengumuman tentang seluruh menteri, termasuk ketua dan wakil menteri, dilakukan pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Salah satu nama yang mencuri perhatian publik adalah Stella Christie, yang kini menjadi perbincangan hangat.

Ketika ditanyai oleh wartawan, Stella dengan bangga menjelaskan latar belakang pendidikannya yang mengesankan, membuat banyak orang terkesima.

Stella Christie dipercaya menjabat sebagai Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek). Lahir pada 11 Januari 1979 di Medan, Sumatera Utara, ia merupakan lulusan Harvard University pada tahun 2004 dengan predikat Magna Cum Laude With Highest Honors.

Tidak hanya itu, ia juga meraih gelar Ph.D. dari Northwestern University pada tahun 2010 dan menyelesaikan penelitian post doktoral di University of British Columbia, Kanada.

Kualifikasi dan prestasi akademis Stella ini membuat banyak kaum Gen Z merespons secara positif.

Mereka menganggapnya sebagai sosok yang tepat untuk mengisi jabatan penting ini, mengingat pengalamannya di universitas-universitas ternama dan posisinya sebagai guru besar.

Banyak Gen Z yang menjadikannya panutan dan merasa terinspirasi oleh pencapaiannya, melihat bahwa pendidikan yang tinggi dan dedikasi dapat membawa seseorang ke puncak karier yang gemilang.

Dengan latar belakang yang mengesankan dan visi yang kuat untuk pendidikan di Indonesia, Stella Christie diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan sektor pendidikan dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan generasi muda.

Artikel Terbaru

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya. 

MK Stopkan Penyalahgunaan UU ITE, Boleh Kritik Pemerintah Tanpa Takut 

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting yang membatasi penerapan pasal penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). 

artikel yang mirip

Dengar Kata Bu Wamen: Mau Banyak Duit? Jangan Banyak Anak!

CILACAP - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong perempuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi guna memperkuat ketahanan keluarga.

Iman Kristen Tak Bisa Dipisahkan dari Politik: Mengapa Kemitraan Gereja, Negara, dan Bisnis Dibutuhkan untuk Bangun Peradaban?

OPINI - Di banyak daerah dan negara dengan mayoritas penduduk Kristen, sebuah ironi mencolok tengah berlangsung: di tengah dominasi angka, komunitas Kristen sering kali menjadi kantong-kantong kemiskinan, ketertinggalan, dan kehilangan daya tawar dalam membentuk peradaban.

PSI Akan Milih Ketum Baru di Solo meski Kaesang Baru Menjabat 2 Tahun  

SOLO - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berencana menggelar Kongres I di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Juli 2025 mendatang. Dalam agenda tersebut, PSI akan mengadakan pemilihan ketua umum untuk periode berikutnya.